Translate This

->

Wednesday, June 27, 2012

Jika.....

Kawan saya pernah bertanya tentang poligami, dia mengatakan :"Bagaimana kalau istri antum meminta untuk kawin lagi??"
Maka saya jawab dengan tegas :" Carikan saya satu wanita yang sholikhah maka saya akan lakukan itu"
Kawan saya tertawa, sementara yang disampingnya ada seorang kawan lagi yang spontan mengatakan bahwa jawaban saya adalah sama dengan jawaban sang penanya jika ditanya istrinya, ini cuma ingin mengetes apakah jawaban saya sama dengan jawabannya..


Siapakah Sebenarnya Iran Ini??

Kita semua tahu bahwa bangsa Iran adalah Muslim walaupun beraqidah Syiah.

Monday, June 25, 2012

Jika Saya Menjadi Rico Verald,Pemeran Arya Kamandanu


Rico Verald.


Judul diatas bukanlah suatu khayalan namun hanyalah sekedar perandaian, karna bagaimanapun kegantengan aktor ini telah menghipnotis cewek cewek bahkan ibu ibu pemirsa sinetron tutur tinular versi 2011. Sedih melihat tontonan kesayangan saya yang yang telah melenceng jauh dari naskah asli Tutur Tinular karya S Tijab yang terinspirasi oleh sejarah kerajaan Hindu di Jawa Timur terutama di wilayah Kediri, akhirnya saya menulis artikel ini. Saya memperhatikan bahwa untuk 'menjaga jarak' antara  Tutur Tinular yang asli dengan versi sinetron,  fihak yang bertanggung jawab di rumah produksi mencangkokkan dua kata "Versi 2011".  Namun yang terjadi adalah semangat sinetron ini menomorsatukan mistikdan khayalan  .  Kalau memang mau bikin yang berbeda dari aslinya seharusnya jangan memakai nama itu apalagi dengan pencangkokan 'versi 2011'  yang jelas jelas merujuk masa modern di mana kita sekarang hidup . Kalau demikian maka seharusnya senjata yang digunakanpun para pemainnya mengikuti perkembangan zaman seperti halnya  kecanggihan persenjataan yang diproduksi oleh negara maju. Ilmu ilmu kungfunya juga harus mengadaptasi kungfu kontemporer ala Jacky Chan, Jet Li dsb untuk pemeran Chinanya, dan transportasinya juga harus termodernisasi .

Senjata Mutakhir era Millenium


Tidak hanya itu, efek-efek adegan demi adegan action nya juga mengadopsi unsur konntemporer  seperti halnya film Matrix yang sangat mengesankan itu bukan effek-efek yang sudah klasik menurut saya sekarang kita lihat di sinetron ini

kehalusan slow motion dalam adegan Matrix

Kembali ke pertanyaan diatas, jika saya menjadi pemeran Kamandanu  maka saya akan meminta honor yang sama dengan dicantumkan 'nama ' pada saat introduksi yang dalam sinetron ini disisipkan di tengah tengah walaupun tidak lagi memerankan tokohnya. Karna dengan tercantumnya nama pemeran Arya Kamandanu, sebenarnya perusahaan sinetron ini tidak mau kehilangan pemirsa setia terutama cewek2 dan ibu2 dengan secara halus lewat pencantuman namanya akan selalu memberi pengharapan bahwa di episode berikutnya artis kesayangannya akan kembali.



Nurkholis Ghufron

Tutur Tinular Versi 2011: Habis Duwit Gak Kuat Nyewa Artis???


Kupu kupu pemeran Nari Ratih

Kelapa untuk jadi pemeran , Kapan castingnya ya??


Pertanyaan saya diatas sudah mengusik hati saya  beberapa minggu terakhir ini. Artis yang menjadi ikon tetap muncul pada daftar pemain namun perannya dalam alur cerita sudah diterminasi dengan banyak penyebab seperti mati dalam pertempuran, gunung meletus dan lain sebagainya. Anehnya untuk mempertahankan status quo peran Ikon yang diperankan Artis ternama seperti Nari Ratih yang sebenarnya diperankan oleh Griffith Anne tersebut terkesan dipaksakan untuk diteruskan dengan  pengganti yang menggunakan kupu kupu. Belum lagi penggunaan kelapa ,Kayu ,Wayang,Marmut dan lain sebagainya yang menimbulkan tanda tanya  mengapa dalam introduksi pemain tidak disebutkan pemainnya "Kupu Kupu memerankan Nari ratih, Kelapa merah memerankan .....Marmut memerankan .....Wayang memerankan ...... dst ....Yup alangkah pelitnya rumah produksi ini dalam membiayai sinetron yang sedikit banyak diinspirasi oleh sejarah pra Islam karna tentu saja dengan pemeran-pemeran tadi cukup menggunakan software dan designer yang tentunya jauh lebih murah..
Sebenarnya bukan masalah pelit tidaknya. Namun, bagi saya pribadi ,dengan menggunakan banyak peran selain manusia maka rumah produksi ini jelas jelas merubah fakta sejarah dari keadaan yang sebenarnya menuju plot ketakhayyulan yang tidak bertepi. Walaupun tingginya magis dan mistik di zaman Majapahit namun tidak boleh keluar dari kontek budaya, adat istiadat dan realita yang berlaku pada waktu itu.
Saking kesalnya saya sampai berkata " Sudah habis duwitkah rumah produksi ini sehingga tidak mampu membayar honor para pemainnya??".


Nurkholis Ghufron.

Menang Pilpres, Morsi Bersumpah Akan Jadi Pemimpin Semua Warga Mesir

 
"Saya meminta kalian, rakyat Mesir yang hebat... untuk memperkuat persatuan nasional kita," seru Morsi seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (25/6/2012).
Read more>>>>>

Jet Tempur Turki Ditembak Suriah, NATO Gelar Pertemuan


Foto: Press TV
Ankara, NATO akan menggelar pertemuan terkait insiden penembakan pesawat tempur Turki oleh Suriah. Turki yang merupakan anggota NATO, menuding jet tempurnya ditembak jatuh Suriah di wilayah terbang internasional, bukan di wilayah Suriah seperti yang disampaikan pihak Damaskus. Klik link ini untuk meneruskan 

Sunday, June 24, 2012

Mana Yang Lebih Merusak Moral , Dangdutan Umbar AuratAtau Lady Gaga??


Ikke Nurjannah tetap istiqomah dengan kesopanan dalam show dangdut.

Seandainya mau fair dalam memberantas kemaksiatan dalam bentuk pornoaksi, FPI hendaknya jangan main tebang pilih dalam menjalankan 'nahi mungkar'. Kalau FPI dengan getol menolak Lady Gaga dengan alasan tersebut maka dangdutan yang menampilkan artis dengan pakaian  seronok di seantero nusantara juga harus mendapatkan penolakan yang sama. Menurut saya, penolakan Lady Gaga jauh  lebih mudah bagi FPI dari pada penolakan dangdutan umbar aurat ini. Penyebab yang paling dominan adalah  karna Lady Gaga juga menuai banyak penolakan dari multi agama dan multi negara. Kristen konservatif dari pelbagai negara menolak dengan tegas konsernya, hanya saja yang menjadikan saya bertanya-tanya kenapa Kristen Indonesia hanya diam dan seolah olah " menggunakan tangan" FPI  secara tidak langsung dalam penolakan Lady Gaga karna takut resiko politik atau hal lainnya yang saya tidak ketahui. Padahal dari momentum yang telah lewat ini seharusnya Kristen Indonesia juga menunjukkan kesamaan idiologi dengan Kristen negara lainnya agar tidak dicurigai oleh komunitas agama lainnya.
Singkat kata, saya hanya ingin memberi masukan bagi FPI, hendaknya untuk alasan yang sama , dangdutan yang umbar aurat ini juga menjadi prioritas dalam menjalankan nahi mungkar. Bahkan dangdutan versi ini juga telah merasuki otak mulai dari anak kecil bahkan sampai remaja dengan kata-kata porno seprti "menthull" dan lain sebagainya, karna yang dimaksud dengan menthul disini sudah jelas yakni yang berhubungan dengan alat vital wanita . Hal mana sangat berbeda bagi Lady Gaga, yang syairnya hanya dipahami oleh segmen marjinal seperti fans dan remaja yang mengerti arti bahasa Inggris.
Namun demikian, dalam implementasinya hendaknya mengedepankan ajakan persuasif dan ajakan yang berpijak pada kebijaksanaan karna mereka , para artis dangdutan dalam fisiknya :sama kulit , sama bahasa dan bahkan sama agama .Dan tentunya kepada artis muda yang penuh gelora ini hendaknya mengutamakan bahasa yang lembut dikarnakan visi dan misi mereka jelas jelas mengejar rating dan duit sedangkan FPI di sisi lain tidak membutuhkan itu 'demad' yang setingkat.


Nurkholis Ghufron

Prinsip itu Berawal dari Sebungkus Indomie...

"
Kenapa Antum kok Gak Ambil langsung Ke Agen Lpg?" pertanyaan ini sering dilontarkan teman saya namun saya belum memberikan jawaban secara Secara terbuka. Kata 'antum' ini dari bahasa arab yang artinya Anda dalam bentuk plural sedangkan bentuk singular nya adalah "Anta". Namun nampaknya karna ada pengaruh tradisi penghormatan di budaya ketimuran, budaya timur tengah ini diorientalkan lagi sehingga untuk panggilan kehormatan untuk satu orang bukan memakai "Anta " namun memakai "Antum". Ok itu penjelasan tentang panggilan "Antum".
Secara struktural di unit penjualan Lpg , posisi outlet saya termasuk pangkalan menurut peraturan Pertamina. Seharusnya saya tidak perlu mencari pihak ketiga dalam pendanaan artinya saya membayar langsung ke agen Lpg  sehingga mendapatkan selisih harga yang lumayan jika memang hanya melihat faktor "leverage"  dan "untung" secara personal. Itu menurut nasehat kawan saya yang sudah  menjadi petani tebu kawakan. Lantas saya jawab dengan humor, bahwa agen Lpg tersebut (yang suply pangkalan saya ) pernah trauma dengan pembayaran saya yang memakai barter dengan gula satu zak walaupun hanya satu kali , dan beras satu kali. Namun nampaknya barter sefihak ini telah menimbulkan keraguan yang mendalam di hatinya sehingga tidak mau untuk terulang ke dua kalinya. Apalagi saya sekarang bukan hanya mempunyai gula namun juga mempunyai "Do" (Delivery order)  dalam bentuk kertas, jadi agen tersebut malah mikir dua kali karna takut nantinya lpg ditukar dengan " ketikan kertas" yang untuk mendapatkan gula dalam bentuk fisik harus mengurus administrasi di Pabrik gula kemudian memberi upah perzak kepada kuli pabrik gula.
Sebenarnya kalau difikir fikir memang benar secara matematika keuntungan saya akan berkurang , namun sedari dulu saya mempunyai prinsip seperti indomie. Pernahkan anda bertanya dalam hati anda . berapa banyak orang mendapatkan tumpuan hidup hanya dari satu bungkus Indomie?. Coba anda fikirkan dari satu macam bahan saja dulu seperti gandum. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kita bukanlah produsen gandum, meski Indonesia secara meyakinkan bisa menanam dan terbuki sukses menanam di beberapa tempat seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur di tahun 2000 bisa menyuplai kurang lebih 8 %  secara bertahap dari kebutuhan gandum nasional namun karna belum ada sosialisasi dan dukungan politik yang kuat seperti di India yang terbukti mendongkrak negara tersebut menjadi produsen nomor dua setelah Amerika di peringkat pertama padahal sebelumnya India tidak masuk rangking dalam segmen produksi gandum dunia .Maka dari  itu , gandum harus diimpor dari negara produsen seperti Amerika, Turki , India ,Australia ataupun negara Eropa lainnya untuk memenuhi kebutuhan bahan mie instant tanpa saya menyebutkan proses sebelum dibawa ke kapal kargo, sudah memberi makan berapa kuli pelabuhan mulai dari negara produsen tersebut menuju Indonesia dan secara speisifik menuju ke pabrik pengolahan Indomie? kemudian kru kapal ??kemudian gandum tadi dimasukkan pabrik untuk diproses dan di mix beserta bahan ramuan  yang lain dengan pertanyaan yang sama, sudah berapa puluh bahkan ratusan karyawan reguler dan non reguler yang mendapatkan 'garansi' makan lewat sebungkus indomie ?  sudah berapa supervisor yang mendapatkan fasilitas mentereng lewat sebungkus Indomie ? kemudian setelah finishing maka akan dijual ke pasaran namun karna masyarakat perlu pengenalan maka bagian marketing menyewa artis dengan bayaran ratusan juta dan harga yang dibayar untuk satu kali shooting iklan tersebut sampai siap tayang perusahaan bersedia membayar miliaran rupiah untuk hasil terbaikyang berdurasi " hanya beberapa detik saja",  lantas pihak marketing akan memilih-milih mana stasiun televisi yang kredibel dan program siaran apa yang mendapatkan rating  hati pemirsa.  Tahukah anda bahwa harga perslot iklan yang tayang pada saat sinetron 'putri yang ditukar'  yang ngetop beberapa waktu yang lalu bisa mencapai 50 juta rupiah per 30 detik?? bila iklannya Indomie  tampil seminggu sekali saja pada waktu prime time dan pada tayangan ngetop seperti "putri yang ditukar" dengan slot yang dipadatkan pas "30 detik" maka akan merogok kocek perusahaan sebesar 200 juta  sebulan dan 2.4 milyar dalam setahun .. Subhanallah!!.sebungkus Indomie memberi jaminan rizki bagi karyawan televisi swasta yang berjumlah ribuan orang itu.

Iklan Indomie dan Artis Cantik.


Setelah  dikemas dalam kardus , siap untuk dipasarkan lewat agen,sub agen , retail dan akhirnya end user yang tersebar luas di seluruh dunia...pertanyaannya adalah sama ?? sudah berapa orang yang mendapat jaminan makan lewat sebungkus Indomie pasca produksi?..jawabannya adalah sangat banyak.

Ribuan karyawan Indomie sedang bekerja


Singkat kata ...kerelaan berbagi akan membuka pintu rizki secara otomatis. Ketika anda diamanati oleh aparat desa untuk membagikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan oprasional anda ditanggung pemerintah dalam arti lain anda digaji bulanan untuk  kerja yang hanya beberapa jam perhari dan 5 hari dalam seminggu, apakah anda keberatan?, bagi saya pribadi akan menggunakan kesempatan itu dengan senang hati  ,dan saya yakin banyak orang yang akan mempunyai jawaban yang sama dengan saya. Pada saat yang sama Tuhan Allah mengamanati anda dengan rizki ribuan orang melewati Anda walaupun hanya membutuhkan sentuhan tangan Anda namun Anda akan menjadi orang diberkahi karna itu, apakah Anda keberatan??. Lagi lagi bagi saya pribadi hal itu bukan hanya kehormatan namun anugrah yang luar biasa..
Sama halnya ketika ditanya mengapa saya harus memakai jasa orang ketiga untuk membayar lpg saya yang berjumlah 6000 perbulan padahal itu bisa mengurangi keuntungan saya, maka jawabannya adalah " Sebungkus Indomie" telah memberikan kepada saya  makna yang mendalam dan sufistik dalam berbagi. Kalau dengan sebungkus bisa menggaransi ribuan makhluq Allah , kenapa tidak kita juga melakukan hal yang sama dalam proses transaksi perdagangan kita.
Dan kalau Anda menyangsikan setiap huruf yang saya ketik ini dan membutuhkan bukti baru, percayakah Anda jika suatu saat  perusahan Indomie memanggil saya karna tulisan  saya ini dan memberikan hadiah Mobil Baru???

IIustrasi : Avanza




Nurkholis Ghufron (Alumni Gontor 94)

Chavez dan Ahmadinejad Sepakat Melawan Imperialisme

Teheran berusaha menjalin hubungan politik dan ekonomi yang erat dengan sejumlah negara termasuk banyak di Amerika Latin, saat mereka berkonflik dengan Barat. Ahmadinejad memuji Chavez sebagai seorang revolusioner besar dan sahabat yang terhormat.seterusnya membaca 

Amerika Latin Kecam Pemakzulan di Paraguay

"Pemakzulan Fernando Lugo adalah serangan terhadap dasar negara Paraguay," tegas Komisi HAM Inter-Amerika, seperti diberitakan laman BBC
Mohon tidak keberatan klik link ini seterusnya 

Saturday, June 23, 2012

RI indonesia dapat menjadi pintu gerbang Asia-Amerika Latin

"Ekuador saat ini ingin mengembangkan sektor pertambangan, terutama emas dan tembaga dimana Indonesia punya pengalaman luas," katanya
Klik link ini seterusnya membaca 

Iran undang Indonesia hadiri KTT Non Blok

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Iran secara resmi mengundang Pemerintah Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Negara-Negara Non Blok yang akan berlangsung di Teheran pada akhir Agustus 2012. Klil link ini seterusnya

Friday, June 22, 2012

Mencintai sejantan Ali


Kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah,
Maka cinta yang lain hanya upaya menunjukan cinta pada-Nya,
Pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki:
Selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.
-M. Anis Matta-

Ada rahasia terdalam dihati ‘Ali yang tak dikisahkan pada siapapun. Fatimah, karib kecilnya, putri tersayang dari nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan dengan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta, ia baker perca ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semua dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad bin ‘Abdullah sang terpercaya tak layak dilakukan demikian oleh kaumnya!

Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Disana, para pemuka Qurais yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fatimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!

‘Ali tak tahu apakah rasa itu disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fatimah dilamar seorang laki-laki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu bakar Ash Shiddiq, Radhiyallaahu’Anhu. “Allah mengujiku rupanya” begitu batin ‘Ali.

Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakar lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ‘Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakar menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ‘Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.
Lihatlah juga bagaimana Abu Bakar berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk karena sentuhan Abu Bakar; “Utsman, ‘Abdurrahman ibn ‘Auf, Thalahah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqas, Mush’ab. Ini yang tak mungkin tak mungkin dilakukan kanak-kanak yang kurang pergaulan seperti ‘Ali. Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela ‘Abu bakar; Bilal, Khabbab, Keluarga Yassir
, ‘Abdullah ibn Mas’ud. Dan siapa budak yang dibebaskan ‘Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakar sang saudagar, Insya Allah lebih bisa membahagiakan Fatimah. ‘Ali hanya pemuda dari keluarga miskin.

“Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ‘Ali. “Aku mengutamakan Abu bakar atas diriku, aku mengutamakan kebahagian Fatimah atas cintaku.” Cinta tak pernah minta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan tunas harapan di hatinya yang sempat layu. Lamaran Abu bakar ditolak. Dan Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu bakar mundur, datanglah melamar Fatimah seorang laki-laki yang gagah dan perkasa, seorang laki-laki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaitan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut “Umar ibn Al Khatab.

Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebatilan itu juga datang melamar Fatimah’. Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah Ali dan Abu bakar. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ‘Umar..” betapa tingginya kedudukannya disisi Rasul, disisi ayah Fatimah.

Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ‘Umar melakukannya. ‘Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ‘Alihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, siang hari ia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi.

‘Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik keatas Ka’bah. “Wahai Qurais”, katanya. “Hari ini putra Al Khatab akan berhijrah. Barang siapa yang ingin istrinya menjadi menjanda, anaknya menjadi yatim atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ‘Umar di balik bukit ini!” “Umar adalah laki-laki pemberani.

‘Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apa lagi menikahi Fatimah binti Rasulillah! Tidak. ‘Umar jauh lebih layak. Dan ‘Ali ridha. Mencintai tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.

Maka ‘Ali bingung ketika itu kabar menyeruak. Lamaran ‘Umar juga di tolak. Menantu macam apa yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ‘Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti ‘Abul ‘Ash ibn Rabi’ kah, saudagar Qurais itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.

Diantara muhajiirin hanya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf yang setara dengan mereka. atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari kaum Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’ad ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?
“Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. “Mengapa engkau tak mencoba melamar Fatimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”
“Aku?”, tanyanya tak yakin.

“Ya. Engkau wahai saudaraku!”
“Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”
“Kami ada dibelakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”
‘Ali pun menghadap Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginan untuk menikahi Fatimah.

Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi disana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fatimah menantikan di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanak-kanakan. Usianya sudah kepala dua sekarang.

“Engkau pemuda sejati wahai ‘Ali!” begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggung jawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.

“Lamarannya berjawab, “Ahlan wa sahlan!” kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi. Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak . itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan dari pada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apa lagi menyimpan dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah itu menyakitkan.

“Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”
“Entahlah...” “apa maksudmu?” “menurut kalian apakah ‘Ahlan wa sahlan’ berarti sebuah jawaban!” “Dasar tolol! Tolol”, kata mereka, eh, maaf kawan.. maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapat dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”

Dan ‘Ali pun menikahi Fatimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu bakar, Umar dan Fatimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti. ‘Ali adalah Gentleman Sejati.

Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali! Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan disini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ‘Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Dan bagi pecinta sejati, selalu ada yang manis dalam mencecap keduanya.

Di jalan cinta para pejuang, kita belajar untuk bertanggung jawab atas setiap perasaan kita…

Sumber: Salim A. Fillah
http://blognya-mas-eko.blogspot.com/2010/06/mencintai-sejantan-ali.html

Raden Saleh: Lukisan kalian hanya mengelabui kumbang dan kupu-kupu, tetapi gambar saya bisa menipu manusia



Semasa belajar di Belanda keterampilannya berkembang pesat. Wajar ia dianggap saingan berat sesama pelukis muda Belanda yang sedang belajar. Para pelukis muda itu mulai melukis bunga. Lukisan bunga yang sangat mirip aslinya itu pun diperlihatkan ke Raden Saleh. Terbukti, beberapa kumbang serta kupu-kupu terkecoh untuk hinggap di atasnya. Seketika keluar berbagai kalimat ejekan dan cemooh. Merasa panas dan terhina, diam-diam Raden saleh menyingkir.
Ketakmunculannya selama berhari-hari membuat teman-temannya cemas. Muncul praduga, pelukis Indonesia itu berbuat nekad karena putus asa. Segera mereka ke rumahnya dan pintu rumahnya terkunci dari dalam. Pintu pun dibuka paksa dengan didobrak. Tiba-tiba mereka saling jerit. "Mayat Raden Saleh" terkapar di lantai berlumuran darah. Dalam suasana panik Raden Saleh muncul dari balik pintu lain. "Lukisan kalian hanya mengelabui kumbang dan kupu-kupu, tetapi gambar saya bisa menipu manusia", ujarnya tersenyum. Para pelukis muda Belanda itu pun kemudian pergi.
Itulah salah satu pengalaman menarik Raden Saleh sebagai cermin kemampuannya. Dua tahun pertama ia pakai untuk memperdalam bahasa Belanda dan belajar teknik mencetak menggunakan batu. Sedangkan soal melukis, selama lima tahun pertama, ia belajar melukis potret dari Cornelis Kruseman dan tema pemandangan dari Andries Schelfhout karena karya mereka memenuhi selera dan mutu rasa seni orang Belanda saat itu. Krusseman adalah pelukis istana yang kerap menerima pesanan pemerintah Belanda dan keluarga kerajaan.
Raden Saleh makin mantap memilih seni lukis sebagai jalur hidup. Ia mulai dikenal, malah berkesempatan berpameran di Den Haag danAmsterdam. Melihat lukisan Raden Saleh, masyarakat Belanda terperangah. Mereka tidak menyangka seorang pelukis muda dari Hindia dapat menguasai teknik dan menangkap watak seni lukis Barat.
Saat masa belajar di Belanda usai, Raden Saleh mengajukan permohonan agar boleh tinggal lebih lama untuk belajar "wis-, land-, meet- en werktuigkunde (ilmu pasti, ukur tanah, dan pesawat), selain melukis. Dalam perundingan antara Menteri JajahanRaja Willem I(1772-1843), dan pemerintah Hindia Belanda, ia boleh menangguhkan kepulangan ke Indonesia. Tapi beasiswa dari kas pemerintah Belanda dihentikan.
Saat pemerintahan Raja Willem II (1792-1849) ia mendapat dukungan serupa. Beberapa tahun kemudian ia dikirim ke luar negeri untuk menambah ilmu, misalnya DresdenJerman. Di sini ia tinggal selama lima tahun dengan status tamu kehormatan Kerajaan Jerman, dan diteruskan ke Weimar, Jerman (1843). Ia kembali ke Belanda tahun 1844. Selanjutnya ia menjadi pelukis istana kerajaan Belanda.
Wawasan seninya pun makin berkembang seiring kekaguman pada karya tokoh romantisme Ferdinand Victor Eugene Delacroix(1798-1863), pelukis Perancis legendaris. Ia pun terjun ke dunia pelukisan hewan yang dipertemukan dengan sifat agresif manusia. Mulailah pengembaraannya ke banyak tempat, untuk menghayati unsur-unsur dramatika yang ia cari.
Saat di Eropa, ia menjadi saksi mata revolusi Februari 1848 di Paris, yang mau tak mau memengaruhi dirinya. Dari Perancis ia bersama pelukis Prancis kenamaan, Horace Vernet, ke Aljazair untuk tinggal selama beberapa bulan pada tahun 1846. Di kawasan inilah lahir ilham untuk melukis kehidupan satwa di padang pasir. Pengamatannya itu membuahkan sejumlah lukisan perkelahian satwa buas dalam bentuk pigura-pigura besar. Negeri lain yang ia kunjungi: Austria dan Italia. Pengembaraan di Eropa berakhir tahun 1851 ketika ia pulang ke Hindia bersama istrinya, wanita Belanda yang kaya raya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Saleh

AJARAN WELAS KASIH AVALOKITESVARA BODHISATTVA

Jika anda setuju maka pakailah namun jika tidak setuju maka tinggalkan ajaran yang menganjurkan nilai akhlaqul karimah berikut ini:
1. Jika orang bikin kita susah itu adalah tumpuan rejeki
2. Mulai hari ini, belajarlah setiap harimenyenangkan orang lain
3. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, Bikinlah Bahagia
4. Lari dan berlarilah yang cepat untuk mengejar hari esok
 5.Setiap hari kamu harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini.
 6. Setiap kali kalau ada orang yang memberi kamu satu, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat
7. Nilailah kebaikan orang lain terhadap kamu, tetapi hapuslah semua jasa yang kamu berikan kepada orang lain
8. Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapat pahala
 9. Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman
10. Orang yang benar kitabela, tetapi yang salah kita beri nasehat
11. Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tetapi kamu terima, maka akan datang Rejeki kepadamuyang berlimpah ruah
12. Jangan selalu melihat/mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri, itu kebenaran
 13. Orang yang baik diajak bergaul, orang yang jahat dikasihani
14. Kalau wajahmu senyum, hatimu senang, pasti kamu akan Aku terima
15. Dua orang saling mengakui kesalahan masing – masing, makadua orang itu akan bersahabat sepanjang masa
16. Saling salah – menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan
17. Kalau kamu tulus dan rela menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya
18. Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang di belakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar
19. Kalau kamu mengetahui orang itu berbuat salah, maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu menjadi insaf
20. Doa dan sembahyang.

Saya Paling beruntung Dari orang orang ini.


Suatu saat di India hiduplah seseorang yang ingin menemukan makna keberuntungan, setelah bergulat dalam impian dan khayalan berceritalah tentang asal muasal "ilmu ladunni"  tentang jawaban makna keberuntungan, dia bercerita:
"saya tidak pernah merasa beruntung, saya melihat orang2 disekitar saya hidup makmur, harta berlimpah, tapi saya kok hidup masih senin kemis, harus bekerja keras berkeringat siang malam. sedangkan saya lihat hidup mereka tidak pernah bekerja sesekeras saya tapi hidupnya enak. Lalu tengah malam saya bermimpi ada orang tua yg berkata kepada saya bila ingin melihat orang yg beruntung pergilah ke sebuah tempat yg bernama 'Ganisa' letaknya sekitar 20km dari tempatmu sekarang.Lalu sayapun keesokan harinya beranjak dari tempat tidurku dan pergi 20km ke tempat yg bernama Ganisa ini. Ketika sampai di sana , kok tidak ada tempat yg bernama Ganisa..ada juga Ganesa kota yg berjarak 20km ini dan tidak ada tempat bernama Ganisa ada juga rumah sakit 'Ganisa'".
 Saya fikir  mungkin salah artikan mimpi, karena tidak mungkin rumah sakit ini jadi tempat beruntung . Tidak ada salahnya bagi saya bertanya ke rumah sakit ini..Maka Sayapun menanyai satu persatu orang di rumah sakit ini, dari dokter, perawat, sampai pasien yg sakit pun ditanyai. Orang pertama yg ingin ditanyai seorang dokter, tapi sebelum saya tanya, dokter itu berkata,:
"Wah saya beruntung bisa menyelamatkan pemuda yg hampir mati kena gigitan ular kobra.." lalu melihat dokter itu sibuk dgn pasiennya, ia berbalik bertanya kepada perawat di sebelahnya. sebelum ditanya perawatnya berkata :
"hari ini saya merawat seorang pengendara motor yg tidak bisa ditolong lagi jiwanya..sungguh beruntung anaknya tidak ikut terenggut jiwanya dalam kecelakaan tsb.."
Merasa tdk enak ingin bertanya dalam situasi tsb berjalanlah dia kedalam rumah sakit. Di dalam ruangan pesakitan tsb dilihatlah banyak orang yg berbaring. Merasa beruntung berkata lah orang ini dalam hatinya
"saya sungguh beruntung tidak apa2..bila saya tanya satu persatu org2 ini, mungkin saya merasa yg paling beruntung" Puas dgn jawaban yang keluar dari dalam hatinya,  pulanglah orang ini dgn ketekatan hati:
 "hari ini saya melihat arti keberuntungan..ada banyak orang yg tidak seberuntung saya.."
Wisdom mengenai 'keberuntungan': "Bagi orang yg merasa tidak beruntung bertanyalah kepada orang2 yg tdk beruntung, maka anda akan merasa andalah orang beruntung. Ada berjuta2 orang di dunia yg tidak menyadari Keberuntungan dalam hidupnya sampai suatu ketika tidur di kasur pesakitan.


Adapted from http://www.scribd.com/doc/35172876/32527077-PENARIK-RIZKI-BERLIMPAH
By Nurkholis Ghufron

Thursday, June 21, 2012

Mantan Bek Arsenal Ini Memeluk Islam


REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER - Pesepakbola asal Swiss yang saat ini bermain sebagai bek di klub Liga Premier Inggris, Fulham, Philippe Senderos memutuskan untuk memeluk Islam.
Ia menyatakan telah menjadi mualaf di sebuah pusat agama Islam di Manchester Inggris, Rabu (20/6) lalu.
Philippe Senderos sebelumnya pernah bermain untuk Arsenal, AC Milan dan Everton. Saat ini ia didaulat untuk memperkuat tim nasional Swiss.
Philippe merupakan lulusan teologi, ia dilaporkan menunjukan banyak minat pada agama-agama di dunia. Di luar kegiatannya sebagai atlet sepakbola, ia banyak membaca dan mempelajari berbagai hal tentang agama.
"Saya sangat tertarik pada agama-agama di dunia," kata Senderos seperti dikutip Press TV. 
Senderos mengaku menemui manfaat dan pedoman dalam Islam. Oleh karenanya ia memutuskan memilih menjadi seorang Muslim.
"Jika saya tak bermain sepakbola mungkin saya akan menjadi seorang imam," kata dia.
Berikut gambar Phillipe Senderos, kanan, seperti dimuat di laman Press TV:
Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Reporter: Gita Amanda
Sumber: Press TV

Amalah Hebat Untuk Tarik Rizki Berlimpah

Hariyanto Abdul Jalal : Ustazdku Yang Hebat.


Foto Ustaz Hariyanto Abdul Jalal  sekarang yang kelihatan lebih muda dari pada dulu

20 tahun yang lalu, oh kliru tepatnya sudah 24 tahun yang lalu. Nurkholis kecil masuk kelas satu D di Gontor setelah sebelumnya duduk di kelas lebih rendah 1 E. Maklum setiap ada peningkatan nilai , santri akan dimutasi ke tingkat  abjad yang lebih tinggi mulai dari B sampai Z. Namun saya juga belum kunjung mengerti sampai sekarang mengapa  abjad A tidak dipergunakan untuk murid denga nilai terbaik.
Ketika masuk di kelas 1 D, masuklah sosok pria yang ganteng, rambut cepak dengan belahan menyamping kiri kanan tepat di tengah, postur tubuh atletis dan Yup berjas serta berdasi. Beliau memperkenalkan diri se bagai wali kelas yang baru di kelas 1 D beliau adalah : Ustaz Harianto Abdul Jalal dari Konsulat Kediri.
Ilmu yang digembleng wali kelas biasanya bahasa Arab. Sebenarnya pelajaran bahasa Arab itu layaknya kita belajar bahasa  Indonesia atau bahkan bahasa bahasa yang lain di dunia. Namun apapun pelajarannya di Gontor itu tidak ada dikhotomi Islam dan tidak Islam. Semua ilmu adalah sama , tergantung cara kita menyikapinya. Semua berawal di salam "assalamualaikum" kemudian tanggal berapa hijriah dan masehinya dan ketika berakhir, diakhiri dengan doa dan "wassalamualaikum". Jadi Islamisasi dan "nawaitu  tahalabal ilmi" itu lebih penting dari pada materinya itu sendiri. Nampaknya semua itu untuk menumbuhkan kesadaran bahwa ilmu Allah itu luas seluas ayat Nya
A109 `

Ayat inilah yang banyak dihayati oleh ulama-ulama di zaman keemasan Islam, sehingga tidaklah mengherankan bila ada saintis Muslim ahli matematika namun ibadahnya melebihi rahib di malam hari dan daya juangnya membara di atas pelana kuda di siang hari sehingga keluarlah percikan api dari lantakan tapal kaki kuda terhadap kerikil-kerikil dan bebatuan yang terbentang luas di padang pasir untuk berhijrah dari satu negri ke negeri yang lain yang masuk dalam satu daulah Islamiyah pada waktu itu. Ilmu ilmu biologi, kimia, fisika, matematika, geografi, sosiologi , kedokteran, astronomi, pertabiban Islam dan masih banyak lagi yang kesemuanya  itu masuk dalam "kalimaatu robby" yang didalami dan diamalkan tanpa ada perasaan kehilangan pahala karna di akhirat tidak ditanyakan oleh para Malaikat. Pada waktu nyantri pula, para guru di Gontor ketika pelajaran wajib kelar diajarkan sering menyelingi dengan cerita zaman keemasan Islam tersebut terjadi . Pada masa Abbasiah, perpustakaan Darul Hikmah didirikan di Baghdad yang mengoleksi 500 ribu judul yang menandai pergeseran kutub peradaban ilmu dari Persia, India bahkan Yunani menuju ibukota khilafah Islamiyah tersebut .
Saya meragukan perkembangan sain akan semaju dan se'presisi' sekarang ini jika pada abad ke 7-8 Masehi angka Nol tidak ditemukan oleh Abū ʿAbdallāh Muḥammad ibn Mūsā al-Khwārizm atau عَبْدَالله مُحَمَّد بِن مُوسَى اَلْخْوَارِزْمِي‎, mungkin Anda mengira saya melebih lebihkan suatu fakta namun begitulah keadaannya. Angka Nol adalah kunci peradaban yang saat ini kita nikmati. Ibarat sebuah gudang harta karun yang luas, angka nol adalah kuncinya. Jika kunci belum ditemukan maka semua orang akan tetap mencari kuncinya untuk membuka, karna sudah tahu bahwa dalam gudang ada gunung ilmu pengetahuan yang hanya dengannya ia akan memecahkan miliaran kode kode rahasia lainnya  dan bukan hal mustahil jika kunci belum ditemukan sampai sekarang di saat kita hidup maka kita  akan tetap berkutat  dalam ilmu pengetahuan dan peradaban yang maju menurut tafsiran yang ada pada abad ke 10 Masehi di mana fikiran dan ide kemajuan masih dalam batas khurafat dan khayalan atau bahkan cerita pengantar tidur. Khayalan semacam itu begitu membumi di negri Eropa bahkan lebih dahsyat dari pada mistis yang menyelimuti Jawa ketika para wali songo berusaha menyebarkan agama Islam untuk pertama kalinya, klaim saya tentang kemajuan jawa bukanlah tidak beralasan karna Jawa sudah mengalami kemajuan peradaban (versi abad itu) sejak abad ke 7 Masehi ketika Borobudur untuk pertama kali dicanangkan untuk dibangun pada tahun 750 Masehi dan baru selesei pada tahun 825 Masehi. 
Pada saat yang hampir bersamaan di selatan Eropa, yang dipenuhi oleh kaum Muslimin telah memulai membangun fondasi peradaban yang kelak diteruskan oleh Barat setelah kaum Muslimin mengalami kemunduran pada banyak bidang. 
Harianto Abdul Jalal adalah Ustaz salah satu dari banyak guru saya di Gontor yang memompakan spirit keilmuan semacam itu di mana beliau menggambarkan bahwa kata "Alima" ..huruf Ain mencerminkan bahwa sang pencari ilmu hendaknya mempunyai karakter haus sebagaimana huruf ain yang menggangga, Lam, bagi pencari ilmu hendaknya mempunyai budi pekerti yang tinggi menjulang ke angkasa mirip tingginya huruf lam berbanding dengan huruf yang lain dan huruf Mim yang mencerminkan hendaknya sipencari ilmu itu tawadhu meski ilmunya tinggi sehingga  menghunjam ke dasar bumi. Dan jika dipadukan maka akan tersusun makna yang harus dimiliki oleh pencari ilmu adalah kemauan yang keras untuk menggalinya dengan terus menguatkan akhlaqul kariimah yang dibarengi dengan ketawadluan yang mendalam. Mungkin inilah satu satunya yang saya ingat dari pelajaran filsafat yang mampu bertahan selama 24 tahun yang  beliau ajarkan.
Selepas tammat, hampir tidak pernah kontak sama sekali kecuali satu pertemuan namun beliau gagal mengenali saya karna ada perubahan pada rambut saya yang mengalami ke'gundulan' tersebab penyakit syaraf yang menyerang piranti lunak saya tersebut .Besar harapan ,saya , bisa berjumpa dengan beliau di waktu mendatang . Amin.


Nur Kholis Ghufron

Wednesday, June 20, 2012

Gontor : Dari Taqrib sampai Celana dan Dasi


Tanggal 10 Oktober ini, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo (Jatim) genap berumur 70 tahun. Pondok ini memberikan kontribusi besar bagi pengayaan khazanah budaya dan sistem pendidikan di Indonesia. Didukung koperasinya, pondok ini relatif mandiri dalam pendanaan. Yang pasti pula, tetap steril terhadap politik. Wartawan Kompas Anwar Hudijono menuangkan laporannya pada tiga tulisan di halaman Politik.
PADA suatu hari KH Imam Zarkasyi berdoa dengan sangat khusyuk," Ya Allah, kalau kiranya perguruan yang saya pimpin ini tidak memberikan faedah kepada masyarakat, lenyapkanlah dari pandangan mata saya dengan segera."
Yang pasti Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo (Jatim) sampai berumur 70 tahun pada tanggal 10 Oktober nanti bukan lenyap malah semakin kuat jati dirinya, dan berkembang pesat dengan 3.200 santri - sesuai kapasitas maksimal. Santri pondok berasal dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri, antara lain Somalia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia. Para santri diasuh lebih 200 ustadz (guru), sebagian besar bergelar master lulusan luar negeri seperti Mesir, Arab Saudi, Pakistan.Di atas tanah 8,5 hektar itu berdiri mesjid utama dua lantai yang menampung sekitar 4.000 jemaah. Berderet bangunan gedung sekolah, asrama, perpustakaan, aula dan perkantoran yang minimal dua lantai. Kini juga berdiri kompleks pondok kedua seluas dua hektar di Siman, selain kampus baru Institut Studi Islam Darussalam (ISID) di atas tanah lima hektar dengan deretan gedung berlantai tiga.
Aset pondok lainnya adalah 25 unit usaha yang dikelola oleh Koperasi La Tansa, antara lain berupa penggilingan padi, toko buku, apotek, balai kesehatan, toko, depot bakso, warung ayam panggang, Wartel, dan usaha pertanian di atas tanah wakaf seluas lebih dari 250 hektar.
Dalam perkembangan dibangun pondok khusus santri putri di Mantingan, Kabupaten Ngawi - 1.280 orang santri. Pondok putri memiliki dua cabang - Pondok Modern Darul Ma'rifah di Kediri dan Darul Muttaqin di Banyuwangi.
Pondok Gontor berkembang berdasar rencana induk "Panca Jangka" meliputi pendidikan dan pengajaran, sarana dan prasarana, sumber pembiayaan, kederisasi dan kesejahteraan keluarga. "Karena itulah perkembangan pondok modern bisa kontinyu," tulis Habib Chirzin, tokoh Muhammadiyah alumnus Pondok Pesantren Gontor.
Untuk menjamin arah yang pasti, keutuhan sistem, memandu setiap langkah gerakan atau menjadi etos kedirian, Pondok Gontor memiliki "Pancajiwa": keihlasan, kesederhanaan, mandiri, ukhuwah Islamiyah, dan kebebasan. "Mengapa para ustad mau mengajar dan mengurus koperasi padahal tidak digaji? Semua ini karena ikhlas. Di sini orang merasa berjasa saja pasti akan terpental karena itu bukti kurang ikhlas," ujar Muhammad Almighwar, ustad asal Lampung.
Perkembangan pondok bukan cuma dalam hal fisik. Ada yang lebih berarti dan memberikan kontribusi yang besar bagi umat, masyarakat serta bangsa. Hadirnya 135 pondok alumni yaitu pondok model Darussalam Gontor yang dikembangkan oleh sebagian dari sekitar 18.000 alumni.
Sistem Gontor telah menjadi fenomena dalam khazanah dunia pendidikan Indonesia. Kehadirannya layak disejajarkan dengan Muhammadiyah, Taman- siswa. Sosialisasi sistem Gontor bukan cuma melalui pondok alumni, tapi juga karena diadopsi oleh pondok pesantren lainnya, keseluruhan atau sebagian.
Contoh saja, pondok pesantren dengan menggunakan sistem klasikal, mengutamakan pelajaran bahasa Arab dan Inggris, mengajarkan pelajaran umum di samping pelajaran agama Islam dengan mengacu pada kitab-kitab kuning (kitab standar pesantren), semua itu diintrodusir oleh Gontor. Diterimanya pakaian celana di lingkungan pesantren juga berasal dari Gontor walau pada mulanya sangat dikritik kalangan pesantren salaf (tradisional). Demikian pula pengembangan koperasi pesantren, Gontor telah puluhan tahun lalu mengembangkannya.
Kontribusi lain yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan sistem budaya di kalangan santri dan umat Islam. Dr Nurcholish Madjid, alumnus Gontor, menunjuk kebebasan berpikir dan sikap toleransi sebagai kontribusi besar. Dalam kebebasan berpikir itulah alumni Gontor terus terpanggil melakukan ijtihad (pembaruan), tidak mudah terpola secara jumud (lamban). Sekaligus mendobrak tradisi sami'na wa atha'na (mendengar dan patuh) pada kiai. "Sami'na wa atha'na para santri adalah kepada aturan, sistem pondok modern. Santri tidak dididik mengkultuskan individu, sekalipun itu kiainya," ujar Amal Fathullah Zarkasyi MA, anggota Dewan Wakaf Gontor.
Gontor telah memberi makna bagi masyarakat sekitarnya. Bupati Ponorogo Markum Singodimejo mengakui, Gontor membawa Ponorogo go internasional. Mengalirnya uang ke Ponorogo melalui kiriman untuk para santri ikut mendinamisasi perekonomian dan menambah pendapatan warga sekitar pondok. Pemda bisa bekerja sama untuk pelbagai macam kegiatan pelatihan. Sumbangan paling nyata, Gontor menyumbagkan sumber daya manusia yang menjadi pionir pembangunan.
*** PONDOK modern Darussalam didirikan tiga bersaudara masing-masing KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fanani dan KH Imam Zarkasyi yang kemudian dikenal dengan istilah "Trimurti". Gagasan pendirian pondok bermula dari Kongres Umat Islam di Surabaya (1926). Kongres memutuskan untuk mengirim wakilnya pada pertemuan Umat Islam di Mekah. Utusan yang dikirim harus mampu bahasa Arab dan Inggris. Ternyata untuk mendapatkannya susah. Akhirnya disepakati mengirim tokoh Sarekat Islam (SI) H Omar Said Cokroaminoto yang cakap berbahasa Inggris, dan KH Mas Mansyur dari Muhammadiyah yang mumpuni bahasa Arab.
Sejak peristiwa itu di benak pemuda Ahmad Sahal berkecamuk permasalahan. Mengapa mencari orang yang mumpuni bahasa Arab dan Inggris sekaligus susah? Mengapa kita tidak mendidik anak yang mumpuni dua bahasa tersebut? Ide ini ia diskusikan dengan kedua adiknya, Fanani dan Zarkasyi.
Dari sanalah muncul gagasan menghidupkan kembali pondok pesantren ayahnya, Kiai R Santoso Anombesari yang sudah lama vakum. Walaupun mereka dididik di pesantren salaf, tetapi format gagasannya lebih berorientasi pada luar negeri. Pondok yang dikembangkan adalah hasil sintesa antara Universitas Al Azhar Kairo (Mesir), Pondok Syanggit di Afrika Utara, Universitas Aligchar di India dan Taman Pendidikan Shantiniketan di India.
Al Azhar dan Syanggit merupakan benteng pertahanan kebudayaan dan pendidikan Islam yang memiki wakaf besar bahkan memberi bea belajar para mahasiswanya. Aligchar cakap dalam usaha modernisasi ajaran Islam yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan zaman. Shantiniketan - didirikan Rabindranath Tagore - mampu mengembangkan sistem kebudayaan, kesederhanaan, kekeluargaan dan kedamaian. Nama daarussalaam (tempat damai dan selamat) juga diilhami oleh makna shantiniketan.
"Trimurti" tidak langsung memproklamasikan lembaga pendidikannya sebagai pondok modern. Istilah modern, menurut Ali Syafifullah MSc, dosen IKIP Malang, yang pernah meneliti Gontor, diberikan oleh masyarakat karena pola institusi, sistem pendidikan dan pengajaran serta banyak segi yang menunjukkan perbedaan dengan pesantren salaf.
Misal, sejak awal tidak menggunakan sistem pengajaran wetonan (massal) dan sorogan (individual) pada galibnya pesantren salaf melainkan sistem pengajaran klasikal. Para santri dididik dan diajarkan pada madrasah (sekolah) yang disebut Kuliyatul Muallimin Al-Islamiyah (KMI). KMI berjenjang dari kelas 1 sampai 6 setaraf SMTP dan SMTA. Kini santri kelas enam bisa mengikuti ujian persamaan dengan madrasah aliyah di bawah Departemen Agama. Tetapi sebenarnya ijazah KMI sendiri ditanggung bisa masuk perguruan tinggi di seluruh negara Islam. Ijazah aliyah untuk keperluan meneruskan ke perguruan tinggi umum di Indonesia saja.
Sejak awal, peraturan pondok mengharuskan santri bercelana panjang, ustad berdasi bahkan berjas. Sarungan yang menjadi pakaian "wajib" di pesantren salaf, bagi Gontor lebih banyak digunakan untuk salat sekalipun juga bukan pakaian wajib.
Perbedaan sangat mendasar adalah pada pola pengelolaan pondok. Pada pesantren salaf, kiai adalah pengasuh sekaligus pemilik pesantren. Di sini kiai sebagai figur sentral yang menentukan segala-galanya. Maka hampir setiap pesantren dikelola dengan sistem "dinasti".
Pondok modern dikelola secara wakaf. Semua aset milik umat. Lembaga kekiaian bukan personifikasi pada seorang kiai, melainkan pada Badan Waqaf yang beranggota 15 orang. "Badan Waqaf ini semacam legislatif yang menentukan arah dan garis-garis pondok modern," kata Amal. Anggota badan ini dipilih oleh pendiri berdasar kriteria moral dan spiritual.
"Trimurti" tidak pernah merekayasa atau menghendaki suksesi berdasar garis keluarga. Jika ada anggota badan yang wafat pengisiannya ditentukan oleh seluruh anggota badan. Sebagai ketua Badan Waqaf, H Hadi'in Rifa'i dari Kediri, alumnus Gontor. Anggotanya antara lain Kafrawi Ridwan MA, mantan Dirjen Departeman Agama, dan KH Idham Chalid.
Badan Waqaf ini memilih tiga kiai yang menjadi "mandataris", yang melaksanakan penyelenggaraan pondok modern. Mandataris dipilih untuk jangka waktu lima tahun dan kemudian masih bisa dipilih kembali. "Trimurti II" sekarang adalah KH Shoiman Lukman Hakim, santri generasi pertama, KH Abdullah Syukri Zarkasyi, putra pertama KH Imam Zarkasyi dan KH Hasan Abdullah Sahal, putra KH Ahmad Sahal.
*** PONDOK Gontor adalah penganut ahlus-sunnah wal jamaah seperti pada umumnya pesantren salaf. Kitab-kitab yang diajarkan hampir seluruhnya kitab standar pesantren, seperti Ihya Ulumuddin Imam Al Ghazali, Minhajut Thalibin An-Nawawi, Tuhfah Ibnu Hajar. Meski juga ada yang sudah ditinggalkan Gontor seperti Fathul Qarib Syarh Matam Taqrib Ibnu Qasyim Alghazi yang di pesantren salaf jadi kitab wajib.
Hanya bedanya, Gontor tidak mendoktrinasi santrinya agar menjadi penganut mazhab tertentu. Ini berbeda dengan pesantren salaf yang sejak awal mengharuskan santrinya menjadi pemeluk ahlus-sunnah wal jamaah itu pun pada mazhab Syafi'i untuk ilmu fiqih (hukum) dan Alasy'ari serta Almaturidzi untuk bidang ilmu tauhid, dan Abdul Qadir Jaelani bidang tasauf/tarekat.
"Gontor tidak mendikte santrinya menjadi pemeluk mazhab tertentu, semua mazhab diajarkan. Setelah mengetahui para santri dipersilakan memilih," kata Amal yang lulusan Universitas Kairo.
Gontor mengembangkan pola pikir ontologis di samping sikap religius. Cirinya antara lain, pemikiran terhadap suatu obyek diarahkan kepada pencarian hakikatnya. Pendidikan dalam pola pikir demikian bersifat intelektualistis, berpikir berdasar obyek murni.
Peranti ijtihad telah diberikan - khususnya bahasa Arab dan Inggris. Bahasa Arab sebagai kunci mempelajari ilmu agama dan Inggris untuk ilmu umum, selain pelbagai ilmu seperti ushul fiqih, musthalah hadits, mantiq (logika) dan ilmu alat. Santri juga diajar memahami kitab Bidayatul Mujtahid - karya Ibnu Rusyd - yang mensosialisasikan pemikiran Aristoteles di dunia Islam. Kitab ini mendidik mental ilmiah sebab ia memaparkan dengan pendekatan komparasi, perbandingan mazhab. Di banyak pesantren salaf kitab ini ditolak.
Gontor memang tidak pernah berhenti ber-ijtihad. Modernitas dipelihara dan diaktualkan sehingga tidak sampai menjadi fosil sejarah. Materi pelajaran setiap saat dievaluasi agar kurikulum tidak ketinggalan dari perkembangan masyarakat. Modernitas bukan sekadar gedung bertingkat, pakai dasi dan jas, pelajaran bahasa Inggris dan umum.
Semangat pembaruannya mengingatkan pada Muhammadiyah. Di sisi lain, tradisi ritualnya, seperti wiridan massal seusai salat, membaca qunut nazilah saat Salat Subuh, dua kali azan pada Salat Jumat, adalah tradisi NU.
"Gontor bukan NU dan bukan Muhammadiyah," tegas KH Abdullah Syukri Zarkasyi. Tetapi setelah keluar dari Gontor mau masuk organisasi apa saja terserah," tambahnya.
Dua sisi corak yang seolah saling paradoksal itu memang ciri Gontor. Dalam melakukan modernisasi, berpijak pada kaidah: almuhafadhah ala qadimis-shalih wal ahdu bil jadid, menjaga hal-hal lama yang baik dan mengambil hal-hal baru yang baik pula. Sehingga kebangunannya ibarat pohon yang akarnya menghujam dalam ke bumi dan batangnya menjulang ke langit. ***
Al-marji' : http://www.kompas.com/9610/08/POLITIK/mode.htm



Click here to e-mail me:


http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8954703412859671586#editor/src=sidebar



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...