Translate This

->

Saturday, May 5, 2012

Inilah 7 Langkah Mengoptimalkan Hasil Bisnis Ritel Anda


Di tengah kondisi pasar yang tidak terlalu baik seperti sekarang, optimalisasi ritel menjadi topik bahasan hangat di kalangan retailer. Pertanyaan besarnya adalah bagaimana mencapai keseimbangan antara proses, teknologi, dan customer experience. Ada tujuh langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai keseimbangan tersebut, yaitu:
supermarket ritel
1. Mulailah dari belakang
Maksudnya mulailah dari target apa yang ingin dicapai. Ujung dari semua kerja keras tentu kepuasan pelanggan. Nah mulailah dari sana. Kepuasan pelanggan seperti apa yang diinginkan. Untuk mencapaikanya, pengalaman belanja seperti apa yang perlu diberikan. Setelah itu baru mulai mengkaji apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai hal tersebut, mulai dari proses, pilihan teknologi hingga kampanye pemasaran.
2. Jangan pernah berkompromi soal kualitas
Kita tentu selalu ingin menekan biaya. Boleh-boleh saja berhemat, malah hal tersebut sangat penting dilakukan. Hanya saja, jangan sampai penghematan yang dilakukan mengurangi kualitas produk dan jasa. Memberikan layanan pelanggan yang baik wajib hukumnya. Karenanya kita perlu memikirkan bagaimana agar biaya dapat ditekan tanpa mengorbankan kualitas.
3. Pasang mata pada perkembangan teknologi
Wajah ritel modern terus berubah dan teknologi memainkan peranan penting di dalamnya, terutama yang berkaitan dengan pengalaman belanja. Retailer, baik yang early adopter maupun yang lebih senang mengamati, perlu memberi perhatian khusus pada perkembangan teknologi. Karena hal tersebut dapat memberikan dampak tersendiri kepada cara kita melayani pelanggan. Misalnya saja kehadiran contactless payment dan aplikasi mobile. Kemajuan teknologi sangatlah cepat dan terkadang tak terbayangkan. Jangan sampai ketinggalan dan kehilangan pelanggan hanya karena kita tidak bergerak cukup cepat dalam mengadopsi teknologi.
4. Jangan takut dengan pendekatan multichannel
Pendekatan multichannel hingga saat ini masih belum sepenuhnya dapat diterima oleh para retailer. Itu karena mereka takut jangan-jangan pendekatan multichannel justru akan “memakan” basis pelanggan yang ada saat ini. Mereka juga ragu apakah hal tersebut benar-benar dapat meningkatkan pendapatan.
Rasanya ketakutan ini tidak beralasan. Beralih pada pendekatan multichannel justru hal yang harus dilakukan oleh para retailer jika masih ingin bertahan di kancah persaingan 2-3 tahun lagi. Sekarang bukan saatnya lagi berpikir channel mana yang harus difokuskan, melainkan bagaimana mengintegrasikan semua channel menjadi sebuah proses belanja yang efektif.
5. Libatkan pelanggan dalam perencanaan Anda
Retailer seringkali sangat terfokus pada rencana-rencana mereka hingga akhirnya justru melupakan pelanggannya. Mereka lupa bertanya apa sebenarnya yang diinginkan oleh pelanggan. Mencari tahu apa yang diinginkan pelanggan secara berkala sangat penting dilakukan. Hal ini untuk memastikan apakah perubahan yang Anda lakukan untuk meningkatkan pengalaman belanja diterima dengan baik oleh para pelanggan.
Focus group, interaksi dengan pelanggan melalui media sosial, dan survei adalah beberapa cara untuk mendapatkan insight dari pelanggan. Insight ini sangat penting untuk menentukan strategi ke depan.
6. Konsisten
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan retailer adalah inkonsistensi antar channel. Misalnya saja pemberian potongan harga 20% untuk pembelian online, tetapi tidak ada potongan harga sama sekali ketika datang ke toko. Hal ini biasanya dilakukan untuk mendongkrak penjualan melalui salah satu channel. Tetapi hal ini tidak selalu berhasil.
Sebenarnya yang perlu dilakukan adalah tetap konsisten dengan apa yang ditawarkan. Setiap channel tentu memberikan pengalaman belanja yang berbeda. Kita hanya perlu memberikan perhatian lebih kepada hal ini. Nantinya pelanggan sendiri yang akan memutuskan mana yang lebih nyaman bagi mereka.
7. Tetap fleksibel
Akhirnya, di tengah turbulensi pasar, kita harus bisa fleksibel dalam merespon perubahan yang terjadi. Jangan pernah berhenti mengekplorasi pasar meski posisi Anda sudah cukup kokoh di sana. Anda juga perlu melakukan investasi, karena kalau tidak akan terjadi stagnasi dalam bisnis, atau lebih buruk, kemunduran. Namun, pastikan investasi yang dilakukan membuat Anda mampu beradaptasi dengan permintaan pelanggan dan kebutuhan pasar.

Artikel Menarik Lainnya:

No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...