Nasional / Minggu, 3 Juni 2012 13:42 WIB
"Kami sudah menghubungi para alumni Gontor yang ada di sana, tapi mereka mengatakan keadaan masih baik-baik saja dan tidak ingin pulang," kata Pembantu Rektor Bidang kerjasama Luar negeri Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor Amal Fathullah di Ponorogo, Ahad (3/6).
Jumlah alumni Gontor yang tercatat melanjutkan studi di Suriah selama beberapa tahun terakhir tercatat sebanyak 16 orang. Dari jumlah itu, ujarnya, lima di antaranya telah kembali ke Tanah Air, baik karena studi mereka telah purna.
Sementara, 11 alumni masih terus bertahan. Mereka bertahan di asrama universitas maupun tempat tinggal sementara (kontrakan) masing-masing sambil menunggu konflik berdarah di negara tersebut mereda.
Pihak Gontor sendiri tidak memiliki rencana memulangkan mereka. Sebab, alasan keputusan mengenai hal itu menjadi kewenangan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) setempat.
"Perwakilan IKPM (Ikatan keluarga Pondok Modern) Gontor di Suriah juga sudah mengonfirmasi lokasi konflik cukup jauh dari Damaskus, jadi kami bisa sedikit tenang meski sebenarnya juga was-was, terutama setiap kali melihat berita pembantaian di sejumlah wilayah di Suriah," ujarnya.
Amal memastikan, pihaknya akan terus memantau serta berkoordinasi dengan KBRI setempat untuk memastikan keadaaan/keselamatan para alumni. Desakan untuk melakukan evakuasi akan dilakukan apabila situasi terus memburuk dan konflik mendekati jantung pemerintahan Suriah di Damaskus.
"KBRI bersama Perwakilan IKPM Gontor di Suriah akan terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan seluruh mahasiswa kita di sana, maupun warga Indonesia lainnya yang bekerja/tinggal di Suriah. Ka
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.