Senin, 30 November 2009
Don't Cry For Me Gontor
Karya : H.Amroeh Adiwijaya, SH
Alumni Gontor (1975) dan S1.Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Kata Pengantar Oleh :
1) Prof.Dr.Din Syamsuddin, Alumni Gontor 1975 dan Ketua Umum PP.Muhammadiyah.
2) Prof.Hikmahanto Juwana, SH,LL.M, Ph.D, Guru Besar FHUI, Mantan Anggota Tim 8 Presiden RI.(Kasus KPK,Polri,Kejaksaan)
3) Prof.Dr.Wahjoedi, Guru Besar Univ.Neg.Malang (UM).
Penerbit : Universitas Negeri Malang (UM) Press. d/h. IKIP Malang Press.
Jumlah Halaman : 402
Harga : Rp 50,000,-/Expl
Dalam Proses untuk diangkat ke Layar Lebar.
Synopsis
Pada Sampul Belakang
Tidak mudah bagi seorang anak usia tamatan MI / SD (11 tahunan) yang berkarakter aktif dan banyak mau ini mampu menjalani sekolah di Gontor selama enam tahun penuh, yang harus langsung mampu mandiri, berdisiplin dan berdedikasi tinggi - dengan berpisah dari orang tua dan keluarga, di mana banyak kawan seangkatannya yang putus di tengah jalan dengan berbagai sebab.
Novel kronik pengalaman nyantri di Gontor ini ditulis secara polos, dari yang bersifat menggelitik, nakal, cerdas dan manusiawi untuk seusianya ; Licin licik luwes bak langkah seorang politikus ulung, sampai tentang Gontor, dunia pesantren dan lain-lain bersifat universal, yang menarik dan penting dijadikan bahan kajian dan renungan bagi semua kalangan.
Alumni Gontor (1975) dan S1.Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Kata Pengantar Oleh :
1) Prof.Dr.Din Syamsuddin, Alumni Gontor 1975 dan Ketua Umum PP.Muhammadiyah.
2) Prof.Hikmahanto Juwana, SH,LL.M, Ph.D, Guru Besar FHUI, Mantan Anggota Tim 8 Presiden RI.(Kasus KPK,Polri,Kejaksaan)
3) Prof.Dr.Wahjoedi, Guru Besar Univ.Neg.Malang (UM).
Penerbit : Universitas Negeri Malang (UM) Press. d/h. IKIP Malang Press.
Jumlah Halaman : 402
Harga : Rp 50,000,-/Expl
Dalam Proses untuk diangkat ke Layar Lebar.
Synopsis
Pada Sampul Belakang
Tidak mudah bagi seorang anak usia tamatan MI / SD (11 tahunan) yang berkarakter aktif dan banyak mau ini mampu menjalani sekolah di Gontor selama enam tahun penuh, yang harus langsung mampu mandiri, berdisiplin dan berdedikasi tinggi - dengan berpisah dari orang tua dan keluarga, di mana banyak kawan seangkatannya yang putus di tengah jalan dengan berbagai sebab.
Novel kronik pengalaman nyantri di Gontor ini ditulis secara polos, dari yang bersifat menggelitik, nakal, cerdas dan manusiawi untuk seusianya ; Licin licik luwes bak langkah seorang politikus ulung, sampai tentang Gontor, dunia pesantren dan lain-lain bersifat universal, yang menarik dan penting dijadikan bahan kajian dan renungan bagi semua kalangan.
kayanya bagus tp kayanya belum membumi,, nyoba nyari deh di grammed
ReplyDelete