Translate This

->

Tuesday, April 24, 2012

Gontor Never Ending


Masjid jamik Gontor di Sore Hari.

Santri Gontor.
Membicarakan Gontor memang sangat mengasyikkan, melebihi hiruk-piruk panggung politik atau peristiwa kontemporer yang terjadi di belahan dunia manapun. Hal ini banyak terbukti dengan banyaknya karya tentangnya, mulai dari episode snowball ala Emha ainun najib, 5 menara ala mazhabi fuadi, atau wisdom of Gontor nya-mbah Tasirun….belum lagi ide-ide nyentrik yang masih tersimpan di kuil tua… kata Gontor mungkin lebih terkenal daripada Darussalam atau kampung terdamai dan ternyaman sedunia, tapi itu bukan soal….terserah anda memanggil, karena memang anda dituntut  untuk berfikir luas dan bebas dalam memahami gontor.
                Tempat kotor mungkin itu asal makna Gontor, tapi dari tempat kotor anda akan mendapatkan kedamaian dan ketenangan. Menghirup keharuman melati dengan ajaran dan tradisi. Betapa tidak, karena anda akan menemukan sebuah dinamika kehidupan unik, menarik, dan dinamik… Karena disana anda akan menjumpai kisah seorang provokator  menjadi ketua parlemen, atau sang demonstran  menjadi budayawan, belum lagi kisah santri yang suka bersembunyi di belakang lemari menjadi ketua ormas terbesar...atau orang yang bermainstream biar rambut patah dan jangan tumbuh kembali menjadi kepala sekolah di negeri ini.
                Gontor memang bukan tempat bermain sulap dan sihir, serta-merta mengubah manusia tidak jelas menjadi jelas, atau bodoh menjadi pintar...Namun setidak-nya membuat manusia tau bagaimana menyikapi hidup, walaupun harus mati berkali-kali…dari jaga malam sampai apel pagi atau yaumul hisab di hari jum’at. Dinamis dengan dentuman lonceng yang membuat para santri kadang-kala berlari dengan kitab suci di tangan kanan, piring ditangan kiri, ketika melihat Kaum berdasi mengangkatkan catatan amal ma’ruf dan munkar…
                Banyak hal yang tersirat dan tersurat dalam setiap segi pendidikan yang tidak dapat diuraikan.  Dengan kehidupan yang memberikan nuansa tersendiri, dimana tidak dapat disamakan atau di banding dengan institusi di belahan dunia manapun. Hanya rasa haru dan tetesan air mata ketika mendengar lagu kebangsaan (oh pondok-ku). Simbol perjuangan dan ketulusan sebuah pendidikan. Rutinitas kegiatan bukan hanya sekedar formalitas, asal kegiatan. Namun rangkuman pendidikan yang hanya dapat dirasakan dengan mata, telinga dan jiwa. Apa yang kau dengar, apa yang kau lihat adalah pendidikan.
                Drama arena atau panggung gembira, merupakan manifestasi puncak kreasi. Wujud dari persembahan anak remaja dalam menggali bakat. Eksplorasi diri mungkin itu lebih tepatnya. Apapun warnanya drama arena atau penggung gembira, satu hal yang akan anda tidak jumpai dibelahan dunia manapun. Kepandaian dan kreavitas yang begitu mempesona, dengan teatrologi ala mahasiswa. Namun mempunyai makna seperti musa menyampaikan berita pada fir’aun. Mengguncang kepongahan, menggetarkan kesombongan…
                Eksplorasi kitab-kitab klasik antar mazhab dan sekte aliran agama, merupakan daya tarik tersendiri. Membentuk independent mind, curious, tidak kalah dengan plato, scrotes dengan metode mengajarkan. Walapun hanya sepotong kuil kecil ditengah pelosok desa terpencil. Gontor memang lain dari pada yang lain…tidak mudah untuk memahami gontor, karena memang gontor unik yang membuat menarik….memang gontor never ending dengan kreasi dan prestasi

No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...