Image bahwa bayar hutang akan mengurangi nominal uang kita tentu secara matematika benar . Sehingga tidak jarang orang yang setengah mati mencari hutangan dalam masa kritis namun ketika jatuh tempo mereka melarikan drii dari tanggung jawab karana merasa takut jika nominal uang ya akan berkurang jika dipakai untuk bayar hutang.
Namun ternyata kebiasaan diri dari perlakuan 'ngemplang' hutang ini mempersempit geraknya. Kepercayaan orang sudah mulai memudar , tidak jarang orang yang simpati berubah menjadi musuh dan nominal yang dipertahankannya ternyata tidak mampu menutupi biaya hidupnya karna merosotnya kepercayaan investor di satu fihak dan pelanggan di fihak lain.
Di lain tempat ada orang yang dengan komitmen tinggi selalu menepati janjinya dalam pembayaran. Nominal uang nya berkurang dan tak jarang harus jual barang berharga untuk menutupi kekurangan cash. Namun karna janji harus ditepati maka apapun caranya harus ditempuh. Secara logika nominalnya berkurang. namun di saat yang sama investor menaruh simpati dan tidak ragu dalam memberikan tambahan modal kalau perlu sang investor mencari tambahan modal dari fihak ketiga karna yakin dengan keamanan investasinya. Di sisi lain pelanggan yang melihat kejujuran tak jarang menitip cash money sebelum barang diterima karana merasa aman untuk menitipkan uang di bisnisnya.
Sungguh dua sumber rizji menuju satu muara yakni orang yang selalu tepat dalam membayar hutangnya.
Wal khasil anda dapat menilai dengan fikiran jernih, Siapakah diantara dua perilaku yang dapat menambah rizki kita??
Dan sejauh ilmu saya, matematika Allah berbeda dengan matematika kita namun tidak juga meninggalkan matematika yang kita kenal selama ini. Terserah Dia dong mau 1-1= 1000 atau 1-1= 0. Matematika Tuhan adalah hak prerogatif -Nya.
Karna itu ketika selesei membaya hutang berdoalah kepada sang Khaliq "Ya Tuhanku, tambahlah rizkiku setelah pelunasan hutang..."
Nurkholis Ghufron.
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.