Pakistan menampilkan dua jet tempur JF-17 Thunder secara statis pertama kalinya di pameran dirgantara internasional Farnborough 2010, Inggris. (Foto: Reuters)
29 Juli 2010 -- KASAU Pakistan Marsekal Rao Qamar Suleman membantah produksi jet tempur JF-17 Thunder terhambat karena masalah pembelian mesin pesawat dari Rusia, dikatakannya kerjasama pembuatan pesawat dengan Cina berjalan mulus. KASAU Marsekal Suleman mengatakan pada media saat berkunjung ke pameran dirgantara internasional Farnborough di Inggris 21 Juli 2010.
Presiden China Aviation Technology Import dan Export Corporation (CATIC) Li Yu Hai yang hadir mengatakan bahwa mereka belum menerima kabar dari Rusia mengenai pembatalan pengiriman 100 mesin jet RD-93. Mesin ini akan digunakan jet tempur JF-17 Thunder.
KASAU Marsekal Suleman menambahkan Cina telah membuat mesin WS-13 Taishan untuk JF-17 Thunder, saat ini dalam pengujian dan percobaan. “Kami harus melihat sejauh mana mesin ini kesuksesannya dan kemudian kemungkinan digunakan oleh JF-17”. Beliau mengatakan Pakistan akan membuat sekitar 250 JF-17 untuk menggantikan armada pesawat A-5, FP-7 dan Mirage.
JF-17 diproyeksikan menggantikan jet tempur Northrop F-5 Tiger, Dassault Mirage III/5, Shenyang J-6, MiG-21/F-7 Fishbed, and Nanchang Q-5.
JF-17 Thunder pertama dibuat di Pakistan Aeronautical Complex, Kamra ditampilkan ke public 23 November 2009. (Foto: Xinhua/Li Jeng chen)
Mesin jet buatan Rusia RD-93 akan digunakan jet tempur JF-17 Thunder.
Sejumlah media internasional memberitakan, perusahaan pertahanan Rusia keberatan penjualan 100 RD-93 pada Cina. Rusia menghadapi persaingan ketat dengan Cina dalam memasarkan pesawat tempur ke pasar global. Meskipun jet tempur buatan Cina kemampuannya dibawah buatan Rusia, tetapi harga yang ditawarkan sangat murah, sejumlah negara berkembang tertarik membelinya.
Jet tempur MiG-29 berkompetisi dengan JF-17 dalam tender pembelian 32 pesawat untuk AU Mesir. Harga satu unit MiG-29 dibanderol 35 juta dolar, JF-17 hanya 15-20 juta dolar. Mesir dan Pakistan sedang bernegosiasi lisensi produksi JF-17 di Mesir menurut Majalah Mingguan Jane’s Defence.
JF-17 Thunder pertama kalinya ditampilkan di pameran internasional dirgantara. Dua jet tempur JF-17 Thunder AU Pakistan ditampilkan statis di Farnborough. Pakistan berencana menampilkan JF-17 di Singapore Air Show tahun depan dan melakukan demo terbang di Farnborough 2012.
Pakistan sedang memasarkan gencar jet tempur buatannya ke sejumlah negara. AU Azerbaijan telah memesan 24 unit pada 2007, Zimbabwe 12 pada 2004, Pakistan 250 sudah dikirimkan 20 unit, sedangkan Cina masih mengevaluasi kinerjanya.
Sejumlah negara menyampaikan minatnya, seperti Aljazair, Bangladesh, Iran, Lebanon, Maroko, Nigeria, Sri Lanka, Sudan, Malaysia dan Mesir. Pakistan telah menawarkan pada Indonesia untuk memproduksi bersama JF-17 Thunder. Pemerintah Indonesia belum memutuskan menerima atau menolak tawaran ini.
(Foto: PAC)
AU Pakistan meresmikan skuadron pertama JF-17 Thunder pada 18 Februari 2010 di salah pangkalan AU Pakistan Kamra. Skuadron 26 Lightning Thunders diperkuat 14 JF-17 Thunder. Jet tempur ini akan dilibatkan dalam latihan Hi-Mark 2010 di bulan September.
Jet tempur ringan JF-17 Thunder dikembangkan bersama Pakistan dan Cina. Cina memberi nama Super-7 (Chao Qi). Jet tempur dirancang oleh Chengdu Aircraft Design Institute (CADI), prototipe dibangun Chengdu Aircraft Industry Company (CAC), keduanya berlokasi di Provinsi Sichuan. CAC pabrik pesawat tempur terbesar kedua di Cina.
Kerangka pesawat (airframe) dibuat semi-monolog dengan masa lelah (fatigue) 4000 jam terbang atau 25 tahun. Overhaul pertama dilakukan setelah terbang 1200 jam. Pesawat mampu membawa bahan bakar internal 5130 pound, atau mencantelkan satu tanki bahan bakar ditengah kapasitas 800 liter serta dua tanki di sayap 800/1100 liter.
JF-17 Thunder dirancang mampu membawa persenjataan buatan Cina, Pakistan atau negara Barat. Jet tempur ini dibuat untuk orientasi ekspor, sehingga spesifikasi dan jenis persenjataannya disesuaikan keinginan pembeli. JF-17 Thunder mampu membawa rudal udara-udara BVR (Beyond Visual Missile) berjarak 70-100 km seperti R-Darter, IRIS-T, AIM-120; rudal anti kapal permukaan seperti Exocet, Harpoon atau C-801/802; bom berpandu seperti Fei Teng, Lei Ting, DPGM.
Pakistan membuat JF-17 di Pakistan Aeronautical Complex (PAC) Kamra dengan kapasitas 15-25 pesawat pertahun. Jet tempur ini diklaim dibuat sesuai dengan US MIL STD dan Cina standar, tetapi belum ada konfirmasi dari pemerintah Cina akan menggunakan untuk angkatan udaranya.
Berbagai sumber/Berita HanKam
29 Juli 2010 -- KASAU Pakistan Marsekal Rao Qamar Suleman membantah produksi jet tempur JF-17 Thunder terhambat karena masalah pembelian mesin pesawat dari Rusia, dikatakannya kerjasama pembuatan pesawat dengan Cina berjalan mulus. KASAU Marsekal Suleman mengatakan pada media saat berkunjung ke pameran dirgantara internasional Farnborough di Inggris 21 Juli 2010.
Presiden China Aviation Technology Import dan Export Corporation (CATIC) Li Yu Hai yang hadir mengatakan bahwa mereka belum menerima kabar dari Rusia mengenai pembatalan pengiriman 100 mesin jet RD-93. Mesin ini akan digunakan jet tempur JF-17 Thunder.
KASAU Marsekal Suleman menambahkan Cina telah membuat mesin WS-13 Taishan untuk JF-17 Thunder, saat ini dalam pengujian dan percobaan. “Kami harus melihat sejauh mana mesin ini kesuksesannya dan kemudian kemungkinan digunakan oleh JF-17”. Beliau mengatakan Pakistan akan membuat sekitar 250 JF-17 untuk menggantikan armada pesawat A-5, FP-7 dan Mirage.
JF-17 diproyeksikan menggantikan jet tempur Northrop F-5 Tiger, Dassault Mirage III/5, Shenyang J-6, MiG-21/F-7 Fishbed, and Nanchang Q-5.
JF-17 Thunder pertama dibuat di Pakistan Aeronautical Complex, Kamra ditampilkan ke public 23 November 2009. (Foto: Xinhua/Li Jeng chen)
Mesin jet buatan Rusia RD-93 akan digunakan jet tempur JF-17 Thunder.
Sejumlah media internasional memberitakan, perusahaan pertahanan Rusia keberatan penjualan 100 RD-93 pada Cina. Rusia menghadapi persaingan ketat dengan Cina dalam memasarkan pesawat tempur ke pasar global. Meskipun jet tempur buatan Cina kemampuannya dibawah buatan Rusia, tetapi harga yang ditawarkan sangat murah, sejumlah negara berkembang tertarik membelinya.
Jet tempur MiG-29 berkompetisi dengan JF-17 dalam tender pembelian 32 pesawat untuk AU Mesir. Harga satu unit MiG-29 dibanderol 35 juta dolar, JF-17 hanya 15-20 juta dolar. Mesir dan Pakistan sedang bernegosiasi lisensi produksi JF-17 di Mesir menurut Majalah Mingguan Jane’s Defence.
JF-17 Thunder pertama kalinya ditampilkan di pameran internasional dirgantara. Dua jet tempur JF-17 Thunder AU Pakistan ditampilkan statis di Farnborough. Pakistan berencana menampilkan JF-17 di Singapore Air Show tahun depan dan melakukan demo terbang di Farnborough 2012.
Pakistan sedang memasarkan gencar jet tempur buatannya ke sejumlah negara. AU Azerbaijan telah memesan 24 unit pada 2007, Zimbabwe 12 pada 2004, Pakistan 250 sudah dikirimkan 20 unit, sedangkan Cina masih mengevaluasi kinerjanya.
Sejumlah negara menyampaikan minatnya, seperti Aljazair, Bangladesh, Iran, Lebanon, Maroko, Nigeria, Sri Lanka, Sudan, Malaysia dan Mesir. Pakistan telah menawarkan pada Indonesia untuk memproduksi bersama JF-17 Thunder. Pemerintah Indonesia belum memutuskan menerima atau menolak tawaran ini.
(Foto: PAC)
AU Pakistan meresmikan skuadron pertama JF-17 Thunder pada 18 Februari 2010 di salah pangkalan AU Pakistan Kamra. Skuadron 26 Lightning Thunders diperkuat 14 JF-17 Thunder. Jet tempur ini akan dilibatkan dalam latihan Hi-Mark 2010 di bulan September.
Jet tempur ringan JF-17 Thunder dikembangkan bersama Pakistan dan Cina. Cina memberi nama Super-7 (Chao Qi). Jet tempur dirancang oleh Chengdu Aircraft Design Institute (CADI), prototipe dibangun Chengdu Aircraft Industry Company (CAC), keduanya berlokasi di Provinsi Sichuan. CAC pabrik pesawat tempur terbesar kedua di Cina.
Kerangka pesawat (airframe) dibuat semi-monolog dengan masa lelah (fatigue) 4000 jam terbang atau 25 tahun. Overhaul pertama dilakukan setelah terbang 1200 jam. Pesawat mampu membawa bahan bakar internal 5130 pound, atau mencantelkan satu tanki bahan bakar ditengah kapasitas 800 liter serta dua tanki di sayap 800/1100 liter.
JF-17 Thunder dirancang mampu membawa persenjataan buatan Cina, Pakistan atau negara Barat. Jet tempur ini dibuat untuk orientasi ekspor, sehingga spesifikasi dan jenis persenjataannya disesuaikan keinginan pembeli. JF-17 Thunder mampu membawa rudal udara-udara BVR (Beyond Visual Missile) berjarak 70-100 km seperti R-Darter, IRIS-T, AIM-120; rudal anti kapal permukaan seperti Exocet, Harpoon atau C-801/802; bom berpandu seperti Fei Teng, Lei Ting, DPGM.
Pakistan membuat JF-17 di Pakistan Aeronautical Complex (PAC) Kamra dengan kapasitas 15-25 pesawat pertahun. Jet tempur ini diklaim dibuat sesuai dengan US MIL STD dan Cina standar, tetapi belum ada konfirmasi dari pemerintah Cina akan menggunakan untuk angkatan udaranya.
Berbagai sumber/Berita HanKam
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.