"Dimanakah sebenarnya Allah berada?". Padahal 'esensi' Zat Allah, Yang Maha Gaib dan
Maha Suci, memang tersucikan dari segala sesuatu hal, termasuk mustahil bisa dicapai
atau dijangkau oleh segala alat indera pada tiap makhluk (termasuk para malaikat-Nya
dan para nabi-Nya), di dunia dan di akhirat. Maka berikut ini diungkap, bahwa Allah
dan 'Arsy-Nya berada dalam 'hati-nurani' tiap makhluk. Walau hal ini juga tetap
bukan letak keberadaan Zat Allah, tetapi letak pemahaman tentang Allah.
Daftar isi
- Pendahuluan.
- Keberadaan Allah dalam kitab suci Al-Qur'an.
- 'Esensi' Zat Allah, tersucikan dari segala sesuatu hal.
- Membicarakan 'esensi' Zat Allah, bisa melahirkan kemusyrikan.
- Tidak ada keterangan tentang 'esensi' Zat Allah, dalam kitab suci Al-Qur'an.
- Segala hal 'gaib' mestinya selamanya tetap bersifat 'gaib'.
- Akal-pikiran tiap makhluk, jangkauannya tertinggi.
- Segala perbuatan-Nya di alam semesta, dalam jangkauan akal-pikiran tiap makhluk.
- Alam pikiran tiap makhluk (alam batiniah ruhnya) = alam akhiratnya.
- Alam pikiran tiap makhluk = langit yang sebenarnya dan tertinggi.
- Keimanan (kesempurnaan pemahaman atas kebenaran-Nya) = kedekatan di sisi-Nya.
- Segala kebenaran atau pengetahuan-Nya di alam semesta.
- Dalam 'hati-nurani', letak segala pengetahuan tiap makhluk tentang kebenaran-Nya.
- Proses pemahaman tiap makhluk tentang kebenaran-Nya.
- Kesempurnaan pemahaman para nabi-Nya tentang kebenaran-Nya.
- 'Hijab-tabir-pembatas' antara Allah dan tiap makhluk.
- Allah dan 'Arsy-Nya berada dalam 'hati-nurani' tiap makhluk.
- Penjelasan tentang keberadaan Allah dalam kitab suci Al-Qur'an.
- Kesimpulan.
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.