Kebanyakan orang hanya tahu filariasis atau kaki gajah sebagai penyakit yang menyerang kaki atau lengan. Tapi filariasis juga senang menyerang alat kelamin, terutama pria. Pembengkakan alat kelamin disebabkan masuknya larva mikrofilaria yang umumnya berasal dari cacing Brugia timori.
"Larva akan masuk ke pembuluh limfe (getah bening) di daerah skrotum (kulit buah zakar) dan mengakibatkan pembengkakan alat kelamin (hidrokel)," ujar Dr Rochani, seorang dokter bedah spesialis urologi dari RSCM, dalam acara temu media Iluni FK di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta.
Menurut Rochani, kasus hidrokel ini banyak terjadi di daerah timur Indonesia. "Seperti nama cacingnya saja (B. timori), hidrokel banyak terdapat di NTT, Papua, Flores, dan daerah timur lainnya. Tapi sekarang mulai banyak juga di Bekasi," tutur Rochani.
Menurut WHO, ciri-ciri skrotum (kulit buah zakar) membengkak adalah testisnya tidak teraba dan alat kelaminnya bisa tembus cahaya karena adanya tumpukan kelenjar getah bening pada kemaluannya.
Seorang pria yang sudah mengalami hidrokel akan mengalami gangguan beraktivitas terutama dalam berhubungan seksual. Tapi tak usah khawatir, hidrokel bisa diatasi dengan operasi.
"Setelah operasi, alat kemaluannya bisa normal lagi dalam waktu 6 bulan. Pria itu juga masih bisa punya anak karena selama mengalami hidrokel, proses spermatogenesisnya tidak terganggu," jelas Rochani.
Prinsip dari operasi hidrokel adalah mengubah aliran pembuluh limfe lewat testis dan mengeluarkan cairan limfe yang menumpuk di dalam skrotum. Seminggu setelah operasi, pasien bisa beraktivitas lagi dan dalam waktu 6 bulan alat kelaminnya akan kembali seperti semula.
"Tapi jika testisnya sudah rusak, maka proses spermatogenesisnya akan terganggu dan kemungkinan punya anak jadi susah. Itu bisa terjadi kalau hidrokel tidak diobati selama 10 tahun," kata Rochani.
Untuk itu, Rochani menganjurkan agar pengobatan terus dilakukan secara berkesinambungan jika seseorang sudah ketahuan terinfeksi mikrofilaria. "Semakin cepat ketahuan semakin baik karena hidrokel ini terjadi perlahan selama bertahun-tahun," katanya.
Pengobatan setahun sekali dengan obat Diethyl Carbamazin (DEC) dan Albendazol selama 5 tahun bisa membunuh cacing dan larva mikrofilaria secara total.
Menurut ahli parasitologi, Prof Saleha Sungkar, cacing filaria sebenarnya bisa mati sendiri setelah 6-10 tahun. Tapi siapa yang mau menunggu selama itu hingga alat kelaminnya bengkak?
Detik.health
"Larva akan masuk ke pembuluh limfe (getah bening) di daerah skrotum (kulit buah zakar) dan mengakibatkan pembengkakan alat kelamin (hidrokel)," ujar Dr Rochani, seorang dokter bedah spesialis urologi dari RSCM, dalam acara temu media Iluni FK di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta.
Menurut Rochani, kasus hidrokel ini banyak terjadi di daerah timur Indonesia. "Seperti nama cacingnya saja (B. timori), hidrokel banyak terdapat di NTT, Papua, Flores, dan daerah timur lainnya. Tapi sekarang mulai banyak juga di Bekasi," tutur Rochani.
Menurut WHO, ciri-ciri skrotum (kulit buah zakar) membengkak adalah testisnya tidak teraba dan alat kelaminnya bisa tembus cahaya karena adanya tumpukan kelenjar getah bening pada kemaluannya.
Seorang pria yang sudah mengalami hidrokel akan mengalami gangguan beraktivitas terutama dalam berhubungan seksual. Tapi tak usah khawatir, hidrokel bisa diatasi dengan operasi.
"Setelah operasi, alat kemaluannya bisa normal lagi dalam waktu 6 bulan. Pria itu juga masih bisa punya anak karena selama mengalami hidrokel, proses spermatogenesisnya tidak terganggu," jelas Rochani.
Prinsip dari operasi hidrokel adalah mengubah aliran pembuluh limfe lewat testis dan mengeluarkan cairan limfe yang menumpuk di dalam skrotum. Seminggu setelah operasi, pasien bisa beraktivitas lagi dan dalam waktu 6 bulan alat kelaminnya akan kembali seperti semula.
"Tapi jika testisnya sudah rusak, maka proses spermatogenesisnya akan terganggu dan kemungkinan punya anak jadi susah. Itu bisa terjadi kalau hidrokel tidak diobati selama 10 tahun," kata Rochani.
Untuk itu, Rochani menganjurkan agar pengobatan terus dilakukan secara berkesinambungan jika seseorang sudah ketahuan terinfeksi mikrofilaria. "Semakin cepat ketahuan semakin baik karena hidrokel ini terjadi perlahan selama bertahun-tahun," katanya.
Pengobatan setahun sekali dengan obat Diethyl Carbamazin (DEC) dan Albendazol selama 5 tahun bisa membunuh cacing dan larva mikrofilaria secara total.
Menurut ahli parasitologi, Prof Saleha Sungkar, cacing filaria sebenarnya bisa mati sendiri setelah 6-10 tahun. Tapi siapa yang mau menunggu selama itu hingga alat kelaminnya bengkak?
Detik.health
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.