Setelah sholat Jumat tepatnya pada tanggal 6 Juli 2012 saya kebetulan ke salah satu kantor cabang BRI. Di kursi depan saya lihat ada wanita menenteng tas yang kebetulan nasabah Bank BRI. Saya tertarik membuka suatu dialog karna saya duduk tak jauh dari kursi tempat saya mengantri alih alih menghilangkan kebosanan saat antri.
"Ibu jualan apa" Saya bertanya kepadanya.
" Jualan Pocari" Jawab wanita setengah baya tadi.
" Berapa untung setiap harinya??" Tanya saya agak selidik.
" Nggak pasti" Jawabnya.
" Nggak penting pasti, yang sudah terbiasa dapat berapa?" Saya mendesaknya.
" 50 ribu pak" akhirnya menyerah juga buka kartu.
" Dimana anda berjualan?" Saya penasaran ingin mengetahu lebih detil.
" Di Pasar sapi Legian." Dia menerangkan.
" Apa saja yang anda jual dengan keuntungan segitu?, Anda bawa mobil untuk bawa dagangan anda" nampaknya saya yang terus aktif mencecarnya dengan pertanyaan.
" Tidak Ya hanya bawa tas ini yang kadang kadan bawa Pocari 10 buah kadang kadang 15 atau 16 buah paling banyak" Wanita tadi mulai terbuka untuk menjelaskan detil dagangannya.
" Berapa anda Jual di sana ? dan harga tokonya berapa?" Saya keheranan dengan tas ampet yang kecil berisi beberapa buah pocari.
" Saya jual 10.000 per biji, harga tokonya berkisar 4500-5000" Wanita tadi menerangkan harga jual dan beli.
" Wah besar sekali untungnya bu, padahal untuk mendapatkan keuntungan segitu bagi toko besar bisa bisa menjual 25 doz Pocari dengan perhitungan satu doznya dapat untung 2000 rupiah. " Saya mengomentari untung dagangannya dibanding partai besar yang dengan modal puluhan kali dengan keuntungan yang hampir sepadan.
" Ya pak , biasanya kalau para pelaku makelar sapi bisa menjual dengan untung, mereka tidak hitung-hitung karna uang nya uang panas...."
" Wah nyimpannya pakai dompet apa ya?" Saya ajukan teka teki.
" Ya dompet biasa pak" jawabnya keheranan.
" Kan uang panas, leleh donk dompetnya kalau dompet biasa". Saya jelaskan teka-teki saya.
" Gerrr"
Pembaca yang budiman!! itulah rahasia rizki yang Allah berikan kepada hamabNya dalam berbagai varitas.
Nurkholis Ghufron
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.