Hadis shohih mengatakan jasad para nabi dan rasul tidak dimakan oleh tanah, dan hal ini dibuktikan Al qur’an sebagaimana yang terdapat dalam kisah nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman ketika sudah mau wafat, dia berpegangan kepada tongkatnya sambil tersenyum memandang jin yang sedang bekerja membangun istana Sulaiman (haikal Sulaiman), termasuk masjidil aqso. Setelah nabi Sulaiman wafat, jin-jin tersebut tidak mengetahui sehingga mereka bekerja terus siang dan malam karena merasa diperhatikan oleh nabi Sulaiman yang tidak bergerak-gerak sambil tersenyum, sampai akhirnya nabi Sulaiman jatuh tersungkur karena tongkatnya keropos dimakan oleh rayap.
tongkat raja pasti kalau disini diserupakan dengan kayu jati, yang keras, atau kayu cendana,
hal tersebut membuktikan bahwa jasad nabi Sulaiman tidak busuk, karena kalau busuk, 2 sampai 3 hari sudah bau, tapi ini berpuluh-puluh tahun sampai tongkatnya keropos dimakan rayap dan jatuh tersungkur. Setelah itu para jin baru tahu bahwa nabi sulaiman telah wafat sambil berkata, “Ah, seandainya kami tahu tentang hal hal yang gaib, pasti kami tidak akan meneruskan perintah dari nabi Sulaiman ini, sungguh kami terhina gara gara hal ini (bahwa mereka tidak mengetahui tentang hal yang gaib) sehingga tidak menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah wafat”,
Inilah yang menyebabkan, satu dalil yang shohih dari pada Al qur an, bahwa keyakinan kita sebagai Ahlus sunnah wal jam’ah akan jasad nabi dan rasul tidak hancur dimakan tanah dan tidak busuk. Dan hal ini bukan tahyul (kurafat), karena ini adalah iman yang shohih berdasarkan penjelasan dari Al qur an dan sunnah rasul, dan ada dalil dalil yang mendukung hal tersebut.
tongkat raja pasti kalau disini diserupakan dengan kayu jati, yang keras, atau kayu cendana,
hal tersebut membuktikan bahwa jasad nabi Sulaiman tidak busuk, karena kalau busuk, 2 sampai 3 hari sudah bau, tapi ini berpuluh-puluh tahun sampai tongkatnya keropos dimakan rayap dan jatuh tersungkur. Setelah itu para jin baru tahu bahwa nabi sulaiman telah wafat sambil berkata, “Ah, seandainya kami tahu tentang hal hal yang gaib, pasti kami tidak akan meneruskan perintah dari nabi Sulaiman ini, sungguh kami terhina gara gara hal ini (bahwa mereka tidak mengetahui tentang hal yang gaib) sehingga tidak menyadari bahwa Nabi Sulaiman telah wafat”,
Inilah yang menyebabkan, satu dalil yang shohih dari pada Al qur an, bahwa keyakinan kita sebagai Ahlus sunnah wal jam’ah akan jasad nabi dan rasul tidak hancur dimakan tanah dan tidak busuk. Dan hal ini bukan tahyul (kurafat), karena ini adalah iman yang shohih berdasarkan penjelasan dari Al qur an dan sunnah rasul, dan ada dalil dalil yang mendukung hal tersebut.
materi referensi:
Waktu terjadi banjir di madinah, kuburan 70 orang keluarga perang uhud itu kena banjir, mayatnya timbul keluar, masih utuh karena dikubur dipasir. Sampai banjir surut, darahnya masih mengalir harum. Terus dikubur lagi, tapi sudah tidak ditandai nama nama mayat tsb, yang ditandai karena dikenali cuma 2, yaitu Hamzah karena diketahui dadanya bolong dan jantungnya tidak ada karena telah dimakan oleh hindun, badannya tinggi besar. Jasadnya masih berdarah, dan harum, bahkan tangannya masih menutup lukanya dilambung yang terkena tombak, yang masih keluar darah, walaupun sudah beberapa ribu tahun. Dan yang satu lagi adalah Abdullah bin Jaz karena diketahui kuping dan hidungnya terpotong-potong karena diikat benang. Kedua orang inilah yang sekarang nisannya ada di Uhud. Jadi kalau sekarang kita berziarah ke gunung uhud, hanya ada 2 nisan saja.(lathifah)
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.