Rubrik.
Menyusul pemberlakuan embargo impor minyak Iran ke negara UE, Iran nyatakan akan melawan sanksi-sanksi dan mengumumkan akan gelar pelatihan militer serta mengancam Israel.
Menyikapi embargo minyak yang ditetapkan Uni Eropa, Iran mengeluarkan ancaman akan membalas dendam. "Kami merealisasikan rencana-rencana kami untuk menghadapi sanksi-sanksi dan akan menjawab kebijakan politik jahat ini", demikian diterangkan Gubernur Bank Sentral Iran, Mahmud Bahmani, Minggu (01/07) seperti yang dilaporkan kantor berita Mehr. Selanjutnya dikatakan, dampak pemboikotan itu memang buruk bagi Iran, namun Iran mengaku memiliki cadangan devisa sejumlah 150 miliar dollar. Menteri Perminyakan Iran, Rostam Kasemi juga mengumumkan langkah-langkah balasan dan menyatakan, embargo itu pada akhirnya akan merugikan Eropa sendiri, karena harga minyak akan meningkat.
Iran Atomkraftwerk Atom Buschehr
Ancaman terhadap Israel
Bersamaan itu Iran juga menyatakan akan melakukan ujicoba rudal, dan memperingatkan Israel dengan kata-kata keras untuk jangan memberanikan diri melancarkan serangan terhadap instalasi nuklir Iran. "Jika mereka melakukan sesuatu aksi terkait, berarti mereka memberikan pembenaran kepada kami untuk menyapu mereka dari bumi", ujar Jenderal Amir Ali Hadshisadeh dari Garda Revolusi kepada kantor berita pemerintah Irna. Selanjutnya dikatakan, pelatihan pasukan rudal akan menyebarkan pesan bahwa Iran bertekad menghadapi semua aksi kejahatan dan akan menyikapinya dengan keras. Jenderal itu menunjuk bahwa pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah tersebut berada dalam jangkauan rudal Iran.
Sejak hari Mingggu (01/07) impor berbagai minyak dan bahan bakar dilarang di negara-negara Uni Eropa. Selain itu, perusahaan Eropa tidak boleh lagi mentranspor minyak Iran dan melayani permohonan asuransi kapal-kapal terkait. Dengan embargo ini dan sanksi-sanksi lainnya, Uni Eropa dan Amerika Serikat hendak memaksa Iran untuk menghentikan program nuklirnya. Iran dituding mengupayakan senjata nuklir dengan berdalih melakukan program nuklir untuk kepentingan sipil. Tuduhan ini ditolak Iran secara tegas. Meski peningkatan tekanan dan juga sejumlah perundingan dengan pemegang hak veto Dewan Keamanan PBB serta Jerman, penyelesaian tidak juga tercapai dalam konflik ini.
Christa Saloh-Foerster/rtrd/dapd/afpe
Editor: Rizki Nugraha
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.