Amerika Tidak akan Minta Maaf Kepada Israel Atas Masalah Nuklir Iran.

Mantan penasihat keamanan Presiden AS, Barack Obama, Jendral L Jones yang telah pensiun dari jabatannya.

Mantan penasihat keamanan Presiden AS , Jendral L Jones mengatakan bahwa Washington tidak perlu meminta maaf kepada Israel atas keputusannya menangani masalah energi nuklir iran (dengan diplomasi bukan dengan cara Israel yakni perang : pent).
"Amerika Serikat telah memberikan garansi keamanan yang lebih kepada Israel dan lebih , jadi saya pikir tak seharusnya Washington meminta maaf atas keputusan ini" Jelas Jendral purnawirawan L Jones , ketika sesi tanya jawab dengan Washington Times.
Jones mengomentari konflik yang terjadi antara Presiden Barack Obama dan Netanyahu mengemuka ke hadapan publik yang dipicu oleh masalah Energy Nuklir Iran.
Netanyahu sudah mempelajari akan kemungkinan serangan atas fasilitas nuklir iran, pada saat yang sama Washington menginginkan diberinya Teheran waktu untuk digelarnya dialog.
Iran dan lima anggota Dewan Keamanan PBB ( Amerika , Inggris, Perancis, Russia dan China plus Jerman
(Kelompok P 5+1), telah mengakhiri pertemuan di Intambul Turki dan menyetujui pertemuan putaran berikutnya di Baghdad Iraq pada tanggal 23 mei 2012. Kedua belah fihak telah mengakui bahwa ada kemajuan yang berarti dalam pertemuan yang terakhir (di Turki).
Minggu lalu, Netanyahu tidak mengakui pertemuan itu dengan menyebut bahwa Iran telah diberi hak nyaris "gratis", pasalnya Barat tidak menuntut Teheran untuk menghentikan pengayaan Uranium.
Amerika dan beberapa sekutunya menuduh Teheran mengejar Nuklir Non Sipil yang terselubung dalam program nuklir sipilnya.
Iran dengan tegas menolak tuduhan itu dan mengatakan bahwa penandatangan NPT mempunyai hak untuk mempergunakan Nuklir untuk tujuan damai.

Diterjemankan oleh NurKholis dari Press Tv, kesalahan terjemahan sepenuhnya tanggung jawab penerjemah.