Translate This

->

Thursday, May 17, 2012

3 Kesalahan Pebisnis Dalam Mengelola Keuangan


yakni :
1. MENCAMPUR UANG PRIBADI DENGAN UANG USAHA
Masalah ini sering terjadi bila pemilik Merangkap juga sebagai pengelola usaha.
keuangan rumah tangga bercampur dengan uang bisnis, ataupun rumah merangkap sebagai tempat_usaha. Selain itu tidak ada pemisahan antara rekening pribadi dengan rekening usaha sehingga uang pun bercampur.
Sehingga uang usaha terpakai untuk kebutuhan pribadi atau sebaliknya. Lambat launkinerja keuangan usaha jadi tidak jelas perkembangannya, apalagi bila tidak dilakukan pencatatan yang tertib.Untuk mengatasi masalah ini ada beberapa tips yaitu :
a. Setiap transaksi hendaknya dilakukan pencatatan
yang tertib. baik uang yang masuk maupun uang keluar. Lakukan evaluasi mingguan untuk menghitung berapa selisih antara uang masuk dan uang keluar yang merupakan laba usaha. Bila Anda rajin melakukan pencatatan maka bila uang terambil untuk kebutuhan pribadi bisa terdeteksi dengan
baik berapa besamya. Dan sebaiknya bila terpaksa mengambil harus dicatat dan dikembalikan segera.
b. Alternatif lain untuk mengambil sebagian uang
usaha adalah dengan menggaji dirinya sendiri. Bila keuntungan usaha Anda stabil maka bisa dengan gaji tetap bulanan. tetapi bila omset Anda masih
naik turun sebaiknya gaji ditentukan berdasarkan prosentase omset misalnya 10% 20 %dari omset.
c. Usahakan memiliki rekening bank yang terpisah
antara uang pribadi dan uang usaha. Sehingga transaksi usaha maupun transaksi pribadi dilakukan secara terpisah dan memudahkan pemantauan.
2.TlDAK MEMILIKI FORMUlA PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
USAHA YANG .JELAS
Umumnya para pebisnis tidak memiliki patokan berapa keuntungan yang digunakan untuk keperluan pribadi dari berapa untuk bayar utang dan
pengembangan. Bila tidak ada formula yang jelas, sulit bagi usaha untuk berkembang dengan baik karena tidak jelas kemana larinya uang.formula  pembagian  yang mana sebaiknya digunakan?Sebetulnya  tidak ada patokan yang baku tetapi mungkin formula yang saya rumuskan bisa diterapkan, yaitu alokasi 10: 10 :20; 30 : 30. Artinya setelah Anda menerima keuntungan yang tentunya dihitung dari pendapatan usaha dikurangi semua komponen biaya maka 10 % keuntungan digunakan untuk zakat.infaq, dan sedekah: 10 9% berikutnya digunakan untuk investasi pribadi si pengusaha seperti emas ataureksadana. Kemudian 20% digunakan untuk danapengembangan usaha atau ekspansi. 30% dari labadigunakan untuk membayar pinjaman/hutang modal usaha. dan 30% berikutnya bani digunakan untuk gaji atau penghasilan pengusaha. -
3. BERPATOKAN PADA OMSET SEBAGAI KEBERHASHAN
USAHA
Banyak kalangan pengusaha hanya menyebutkan omset usaha sebagai tolak ukur keberhasilan dalam berbisnis. "Omset saya 50 juta per bulan lho" kata salah seorang pengusaha kecil dengan bangganya.Namun ketika ditanya berapa profitnya dia tidak bisamenentukan dengan tepat. Omset yang besar tidak identik dengan keberhasilan karena profit atau laba tolak ukur kesuksesan sebagai pengusaha. Keberhasilan Anda dalam berbisnis tidak ada kaitannya dengan berapa customer yang Anda miliki atau berapa jumlah karyawan yang direkrut. Semua berkaitan dengan laba.Omset tinggi tetapi komponen biaya yang dikeluarkan tinggi maka ini tidak seimbang. laba pun tidakoptimal. Contoh biaya sewa tempat. gaji karyawan. biaya promosi dan iklan, biaya administrasi dan tunum termasuk biaya penyusutan ini sebagai pengurang dari pro
fit. Perhitungan laba ini sangat berkaitan dengan pengetahuan seorang pengusaha terhadap pembukuan dan pencatatan keuangan dengan benar.
Oleh karena itu sekali lagi pencatatan pembukuan yang rapi. pengumpulan bukti bukti transaksi, penyusunan laporan keuangan baik neraca. laporan laba rugi, maupun arus kas tidak selayaknya diabaikan. Kinerja usaha ditentukan oleh laporan keuangan yang memadai sehingga dapat digunakan untuk evaluasi intemal maupun bahan mengajukan tambahan modal ke investor.Demikian, selamat mengelola keuangan usaha Anda,semoga sukses dan berkah. Amin.
(Disarikan dari tuku Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang. karangan
Penulis)
'

No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...