Group” (Berita yang luput dari Media)
Monday, Aug 11, 2008
Saya
pernah membaca cerita dibalik kisah masuk Islamnya Pak Cahyono (Pelawak
Jayakarta Group bersama Jojon, Uuk, dan Jhonny). Namun tak satupun
cerita itu menceritakan kisah sesungguhnya dibalik hidayah yang diterima
Pak Cahyono. (Baca http://www.geocities.com/kebenaran_islam/cahyono.html , http://islam-ku.blogspot.com/2005/10/cahyono-mengapa-aku-pilih-islam.html dan beberapa blog yang lainnya) semuanya kisahnya nyaris 90% sama dan terkesan mengcopy.
Namun
dalam kisah ini saya akan mengupas Rahasia dibalik Ke Islaman Pak
Cahyono yang saya dapatkan langsung dari Beliau. Saya dipertemukan oleh
seorang aktivis perempuan yang suka membaca blog saya di blogspot.
Beliau terkesan dengan kisah saya, lalu kami dipertemukan. Saat itulah
beliau bercerita panjang lebar bagaimana beliau mendapatkan hidayah dari
Allah SWT.
Saat
itu Pak Cahyono sedang melakukan Misa di Gereja tempat beliau biasa
beribadah. Didekat Gereja itu ada sebuah sebuah mesjid, dan dari arah
mesjid itu ada suara Adzan Isya yang masuk keruangan Gereja tempat
beliau beribadah. Suara adzan itu begitu merdunya dan sampai membuat
hati beliau bergetar hebatnya. Bahkan suara adzan itu seakan-akan tiada
pernah hentinya, sehingga ceramah Pastur pun seolah tidak terdengar oleh
beliau, padahal pastur memakai speaker di Gereja.
Lalu
bergegas beliau pulang kerumah dan menyiapkan pakaian yang akan beliau
bawa dari rumah bila misi “Suci” beliau gagal. Setelah itu, Pak Cahyono
memanggil anak-anak dan istrinya, lalu beliaupun berkata : “Saya akan
masuk Islam karena saya takut masuk neraka, Apakah kalian mau ikut saya,
atau kita berpisah ?” Tegas beliau. Spontan anak-anak dan istrinya pun
kaget dan protes. Bahkan sang istri pun menuduh beliau telah memiliki
Istri simpanan.
Akhirnya
karena gagal menarik anak dan istrinya kepada Islam, Pak Cahyono pun
meninggalkan rumah. Beberapa waktu kemudian beliau pun bercerai dengan
istrinya. Saat itu muncul berbagai berita miring tentang perselingkuhan
Cahyono dengan wanita lain, namun berita itupun terbantahkan dengan
sendirinya karena memang tak pernah satu pun ada wanita lain seperti
yang dituduhkan mantan istrinya kepada Pak Cahyono.
Ada
lagi kisah yang sempat terlewat, sebelum beliau masuk Islam, pernah
suatu waktu Almarhum Benyamin S berkata dengan nada humor, Almarhum
berkata : “No, ente tau gak kalau saat ini kita bisa bersama-sama dan
bercanda bareng, kalau nanti kita meninggal kita enggak akan pernah
ketemu” lalu pak Cahyono pun bertanya : “lho Memangnya kenapa bang ?”
Lalu Almarhum Benyamin S berkata lagi dengan nada candaannya : “Karena
tempat ane nanti di surga, sedangkan ente di neraka”
Mungkin
saat itu almarhum bercanda, namun apa yang terjadi saat itu Pak Cahyono
hati tergetar dan ketakutan. Beliau berkata pada saya : “Tahu tidak
dik, saat itu almarhum memang kelihatan seperti bercanda tapi beliaulah
salah satu orang yang telah menyadarkan saya tentang azab neraka,
Subhanallah… kata-kata itu sampai kini masih terngiang ditelinga saya
lho dik “
Sepanjang
beliau bercerita tentang perjalanannya menuju Islam, beliau selalu
melakukan tasbih, suatu hal mungkin sulit dilakukan oleh seorang yang
biasa-biasa saja, walau pun ilmu agamanya tinggi, belum tentu sanggup
sambil bercerita dan bertasbih sepanjang hari. Bahkan saat dimobil
menuju restoran tempat kami akan makan siang pun beliau selalu
bertasbih.
Nah
mungkin kisah ini tidak akan pernah saudara-saudaraku dapatkan diblog
manapun. Karena beliau hanya bercerita pada orang-orang terdekatnya
saja, bahkan pers pun luput mendapatkan kisah eksklusif ini, mungkin ini
salah satu hidayah untukku yang bertemu dengan orang yang mempunyai
kisah yang mirip (sama-sama Muallaf). Namun aku beruntung mendengarkan
kisah ini langsung dari orangnya, yaitu Pak Cahyono.
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.