Umat nonmuslim terlalu mempermasalahkan ayat ayat Alquran yang menyatakan matahari berjalan / beredar / apalah yang mengindikasikan matahari BERGERAK
lalu apakah secara sains matahari hanya DIAM ????
ataukah sains modern membuktikan matahari bergerak ???
mari kita buktikan !
Demi Langit Yang Mempunyai Jalan-jalan
Tatkala merujuk kapada Matahari dan Bulan di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Matahari dan Bulan tersebut masing-masing bergerak di dalam orbit atau garis edar tertentu.
Quran Surah Al Anbiyaa 33 menyatakan :
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Dalam ayat ini Allah SWT. mengarahkan perhatian manusia kepada kekuasaan-Nya dalam menciptakan waktu malam dan siang, serta matahari yang bersinar di waktu siang, dan bulan bercahaya di waktu malam. Masing-masing beredar pada garis edarnya dalam ruang cakrawala yang amat luas yang hanya Allahlah yang mengetahui batas-batasnya.
Adanya waktu siang dan malam disebabkan karena perputaran bumi pada sumbunya, di samping peredarannya mengelilingi matahari. Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari mengalami waktu siang, sedang bagiannya yang tidak mendapatkan sinar matahari tersebut mengalami waktu malam. Sedang cahaya bulan adalah sinar matahari yang dipantulkan bulan ke bumi. Di samping itu, bulan juga beredar mengelilingi bumi.
Keterangan yang terdapat dalam ayat-ayat di atas adalah untuk menjadi bukti-bukti alamiyah, di samping dalil-dalil yang rasional dan keterangan-keterangan yang terdapat dalam kitab-kitab suci terdahulu, tentang wujud dan kekuasaan Allah SWT., untuk memperkuat apa yang telah disebutkan-Nya dalam firman-Nya yang terdahulu, bahwa "apabila" di langit dan di bumi ini ada tuhan-tuhan selain Allah niscaya rusak binasalah keduanya".
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa Matahari tidaklah diam tetapi bergerak dalam garis edar tertentu. Quran Surah Yaasin 38 yang menyatakan :
[ Wasy syamsu tajrii li mustaqarril lahaa dzaalika taqdirul ?aziizil ?aliim.
Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Kata tajrii digunakan untuk menggambarkan perpindahan satu benda dari satu tempat ke tempat lain, perpindahan yang dinilai cepat dibandingkan dengan pepindahan benda lain yang serupa. Ia juga digunakan untuk menunjuk perjalanan sangat jauh yang ditempuh dalam waktu yang relatif singkat.
Huruf lam pada kalimat limustaqarrin ada yang memahami sebagai menujuatau batas akhir. Sedang kata mustaqarr terambil dari kata qaraar yang berari kemantapan/pemberhentian. Dengan demikian kata ini dapat berarti Matahari bergerak (beredar) menuju ke tempat pemberhentiaannya atau sampai waktu pemberhentiannya, atau agar dia mencapai tempat atau waktu pemberhentiannya.. Bergerak menuju tempat pemberhentian dimaksud adalah peredarannya setiap hari di garis edarnya dalam keadaan sedikitpun tang menyimpang hingga dia terbenam. Atau dalam arti bergerak terus menerus sampai waktu yang telah ditetapkan oleh Allah untuk penghentian geraknya, yakni pada saat dunia akan kiamat. Atau peredarannya itu bertujuan agar ia sampai pada waktu atau tempat yang ditentukan untuknya.
Kata [i]taqdiir[i] digunakan dalam arti menjadikan sesuatu memiliki kadar serta system tertentu dan teliti. Ia juga berarti menetapkan kadar sesuatu, baik yang berkaitan dengan materi, maupun waktu. Kata yang digunakan ayat diatas, mencakup kedua makna tersebut. Allah menetapkan bagi Matahari kadar sistem perjalanan/peredarannya yang sangat teliti dan dalam saat yang sama Yang Maha Kuasa itu mengatur dan menetapkan pula kadar waktu bagi peredarannya itu.
Ayat diatas ditutup dengan dua sifat Allah, yakni [i]al-Aziiz ? Maha Perkasa dan al-Aliim ? Maha Mengetahui. Itu bertujuan menjelaskan bahwa pengaturan Allah terhadap benda langit seperti Matahari yang demikian besar, dapat terlaksana karena [u]Dia Maha Perkasa sehingga semua tunduk kepadaNya, dan Maha Mengetahui sehingga pengaturanNya sangat teliti dan mengagumkan.
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al-Quran ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomi di zaman moderen. Menurut perhitungan para ahli astronomi matahari bergerak dengan kecepatan 720.000 km/jam kea rah bintang vega dalam suatu garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak kurang lebih 17.280.000 km/hari. Bersama matahari semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana. Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan seperti ini dinyatakan dalam Al-Quran surah Adz Dzaariyaat ayat 7 yang menyatakan :
Was samaai dzaatil hubuk.
Demi langit yang memiliki jalan-jalan
Lafal Al Hubuk adalah bentuk jamak dari Habiikah, sama halnya dengan lafal Thariiqah yang bentuk jamaknya Thuruq, yakni sejak ia diciptakan mempunyai jalan-jalan, sebagaimana jalan di padang pasir.
Terdapat sekitar 200 milyard galaxy di seluruh alam semesta dan masing-masing terdiri dari 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planit dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut berada dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti.
Selama jutaan tahun masing-masing seolah-olah berenang sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan dengan kecepatan luar biasa dalam suatu garis edar yang terhitung dan terencana. Selama pergerakkan ini tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain atau bertabrakan dengan lainnya.
Telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan yang satu dengan yang lain tak satu pun bagian-bagiannya saling bersentuhan. Dapat dipastikan bahwa pada saat Al-Quran diturunkan, manusia tidak mempunyai telescope masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa yang berjarak jutaan kilo meter. Tidak pula pengetahuan Fisika ataupun Astronomi moderen karena saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa alam semesta dipenuhi oleh lintasan dan garis edar sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran
tambahan mengenai solar apex, dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_apex
Solar apex
From Wikipedia, the free encyclopedia
The solar apex, or the Apex of the Sun's Way, refers to the direction that the Sun travels with respect to the Local Standard of Rest. This is not to be confused with the Sun's apparent motion through the constellations of the zodiac, which is illusory – this supposed motion is actually caused by the Earth revolving around the Sun.
The general direction of the solar apex is southwest of the star Vega near the constellation of Hercules. There are several coordinates for the solar apex. The visual coordinates (as obtained by visual observation of the apparent motion) is right ascension (RA) 18h 28m 0s and declination (dec) of 30° North (in galactic coordinates: 56.24° longitude, 22.54° latitude). The radioastronomical position is RA 18h 03m 50.2s and dec 30° 00′ 16.8″ (galactic coordinates: 58.87° longitude, 17.72° latitude).
The speed of the Sun towards the solar apex is about 16.5 km/s. This speed is not to be confused with the orbital speed of the Sun around the Galactic center, which is about 220 km/s and is included in the movement of the Local Standard of Rest. The sun's motion in the Milky Way is also more complex than might be immediately supposed[1].
The nature and extent of the solar motion was first demonstrated by William Herschel in 1783.
The solar antapex, the direction opposite of the solar apex, is located near the star Zeta Canis Minoris.
sumber : moslem-answering.getforum.org
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.