Kijang butut (illustrasi)
Penulis: Ustadz Hasanain Juaini
(Alumni Gontor, Pimpinan Pondok Nurul Haramain, Lombok Barat, NTB)
(Alumni Gontor, Pimpinan Pondok Nurul Haramain, Lombok Barat, NTB)
Sebelumnya sudah saya kabarkan bagaimana BU Nyai mencintai santri sampai harus menjual tanahnya (baca: Ada Wanita Hebat di Belakang Gontor).
Sebenarnya sangat banyak kasus-kasus dimana kita bisa menyimpulkan bagaimana kyai Gontor sangat mencintai para santri. Mungkin yang paling ekstrim adalah ketika beliau bersumpah di depan ribuan santri. Sumpah itu terus menerus diulang-ulang. Entah saya tidak tahu maksudnya selain “Agar semua santri mendengar langsung sumpah itu” Selebihnya sekalipun ditulis dalam buku Pekan Perkenalan, saya tidak tahu himahnya.
Bunyi sumpah itu adalah:
” Ya Allah jika tempat tinggalku lebih baik, lebih nyaman dari tempat tinggal santri-santriku maka turunkanlah laknatmu atas kami sekarang juga”
” Ya Allah jika tempat tinggalku lebih baik, lebih nyaman dari tempat tinggal santri-santriku maka turunkanlah laknatmu atas kami sekarang juga”
Ketika saya sendiri sudah memiliki santri-santri dan hendak mengucapkan sumpah serupa, saya perlu secara teliti menghitung dan menimbang apakah memang sudah sebenarnya tempat tinggak santri saya lebih baik? Secara kebetulan ada seorang teman dari SWISS membelikan rumah untuk saya dan kelihatannya lebih bagus dari Asrama santri, maka saya tunda sumpah itu. Terlebih dahulu saya bertekad untuk membangun gedung berkramik dan berlantai tiga. Baru setelah itu: Bismillah sumpah serupa saya beranikan diri untuk mebucapkannya.
Ada para Alumni bertanya mengapa Kyai Imam Zarkasyi hanya punya mobil kuno yang di favoritinya? Yaitu Kijang Sena yang bentuknya kayak korek api itu? Saya kira jawabnya adalah karena beliau tidak ingin punya mobil melebihi bagusnya mobil Ambulance santri yang ada saat itu.
Saban Tahun keluarga Trimurti membagi zakatnya untuk para santri yang mukin selama liburan dan setelah selesai sholat ied. Mereka juga bersumpah bahwa apabila ada santri yang berhsil menghafal Al-Qur’an selama dia di Gontor maka Keluarga Tri-Murti akan menyembelih sapi untuk syukuran. Dan ini berlaku sampai kiamat (selama Pondok Gontor masih ada ).
Wassalam. Sampai disini dahulu
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.