Oleh: Ustadz Hasanain Juaini
(Alumni Gontor, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain, Lombok Barat)
(Alumni Gontor, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain, Lombok Barat)
Bismillahirrahmanirrahim
Siapa yang belum mengunjungi “Masjid Jin” dan “Masjid Syajarah” ? tanya saya di Hotel tempat tinggal kami ” Olayan Khalil” di bilangan Misfalah. Saat itu waktu sarapan pagi.
Ada celetuk di sana: ” Ya sudahlah, kalau memang tidak sempat, tak apa-apa. Itu bukan perkara wajib” Secara reflex suara saya menyela: ” Oke…oke. bahkan Ibdah Umroh yang kita lakukan ini juga sunnah yang pahalanya mungkin saja tidak akan sebesar pahal kita memberi makanan atau membayarkan sekolah anak-anak miskin dan terlantar dikampung kita”.
Heeeeem. Hening tak ada yang berinisiatif untuk meneruskan dialog tak berimbang itu. Inilah kesemoatan yang baik bagi saya untuk memasukkan virus Ziarah Masjid Jin dan Masjid Syajarah. Lanjut saya kemudia:
Heeeeem. Hening tak ada yang berinisiatif untuk meneruskan dialog tak berimbang itu. Inilah kesemoatan yang baik bagi saya untuk memasukkan virus Ziarah Masjid Jin dan Masjid Syajarah. Lanjut saya kemudia:
” Mari kita simak firman Allah dalam surat Al-Jin 1-12″
Di situ Allah SWT menjelaskan betapa Seorang kepala Suku Jin mencuri dengar ketika Rasulullah membacakan Al-Qur’an kepada para sahabat. sangat mungkin tingkatan ilmu professor belumlah apa-apa jika dibandingkan dengan ilmu Kepala Suku Jin itu. Toh dengan segala fairness beliau mengisahkan kejolak bathin mereka kepada Rasulullah s.a.w sebagaimana dikisahkan Al-Qur’an sbb:
” Sesungguhnya Kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu Kami beriman kepadanya. dan Kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan Kami, dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan Kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada Kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah, dan Sesungguhnya Kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan Perkataan yang Dusta terhadap Allah. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. “
” Sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul)pun, dan Sesungguhnya Kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, Maka Kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan Sesungguhnya Kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang Barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Sesungguhnya Kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) Apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. Sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang saleh dan di antara Kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah Kami menempuh jalan yang berbeda-beda”
Kepala Suku Jin itu lalu mendekat dan menyatakan keminanannya kepada Risalah beliau. Oleh sebab itu, di tempat bersejarah itulah kinii telah dibangun sebuah masjid yang terkenal dengan nama Masjid Al-Jin.
Nah Bagaimana dengan Masjid Syajarah alias Masjid Pohon itu?
Tempatnya sekktar 3 kilo meter dari Masjidil Haram, di bilangan Sulaemaniyyah dan tidak jauh dari Masjid Jin itu. Di sanalah dahulu seorang Arab Qurays yang degilnya minta ampun banguet deh, bertelak pinggang dan mencibir Rasulullah:
” Hai Muhammad jika kamu bisa memerintahkan pohon didepanku ini berbicara, maka aku akan beriman kepadamu”
Dengan izin dan kuasa Allah Pohon itu kemudia tercerabut dari bumi, mendekati Rasulullah s.a.w. dan bersyahadat atas kebenaran Risalah beliau. Rasulullah lalu memerintahkan agar pohon itu kembali ketemat seperti sedia kala.iwa itu dan diberi nama Masjid Syajarah.
Kalau anda sempat kesana, maka tanyalah diri anda sendiri, apakah Rasulullah perlu membuat pepohonan tunduk sujud di depanmu barulah kamu berkenan menerima keimanan? Sekeras itukah hati dalam tubuh itu?
Arab degil itu akhirnya beriman. Dan Para sahabat dikemudian hari membangun masjid kecil di tempat itu untuk mengenang perist
Kini fikiran saya melayang kepada sebuah lembaga modern berisi jagoan-jagoan muda berilmu tinggi bernama Jaringan Islam Liberal dipendekkan dengan JIL. Mereka hendak menyusun Al-Qur’an Jilid dua yang akan menyisir ayat-ayat kontroversial, diganti dengan ayat-ayat baru yang logis dan membumi. He he he sampai saat itu tak saya dengar ada sepotong ayat yang mampu mereka buat. bahkan yang saya tahu mereka sedang menyusun “ayat korsi” dengan memasuki beberapa Partai Politik. ha ha ha lagi dah.
Mengapa tidak fair saja seperti Ketua Suku Jin yang mengatakan:
” Sesungguhnya Kami mengetahui bahwa Kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (daripada)Nya dengan lari”. Q.S. Al-Jin 12)
Wahai saudara, mumpung kita berada dekat dengan tempat itu, mengapa kita tidak meluangkan sedikit waktu untuk tafakkur disana. Ketimbang kita menghabiskan waktu untuk memborong kopiah dan tasbih yang justru dibuat di kampung kita sendiri “Kediri, Lombok Barat, NTB” atau tempat lain di Jawa dan Sumatra?
Wassalamu’alaikum
Hotel Olayyah Kholil, Makkah, KSA
14 Maret 2012, pukul 11.30 Waktu setempat
14 Maret 2012, pukul 11.30 Waktu setempat
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.