Translate This

->

Tuesday, June 12, 2012

Ketika Menteri Agama Menjenguk (Membesuk) Ustazd Syukri Zarkasyi




Logo Baf Jombang
Baf IKPM Jombang Menjenguk Ustaz Syukri Zarkasy
Pada Minggu malam senin tanggal  10/6/2012 kami berenam yang tergabung dalam seven elemen Baf (Bima Amanta Foundation ) IKPM Jombang  yang beranggotakan:

1. Habib Ghofir sebagai ketua.
2. Alexander Fahd Makarim sebagai bendahara.
3. Samsyul Maarif sebagai sekretaris 1.
4. Subhan sebagai sekretaris 2 .
5. Cosmas Zamroni sebagai anggota.
6. Nurkholis sebagai anggota.
7. Arif sebagai anggota.
Kebetulan anggota Baf dengan nomor urut 5 tidak bisa hadir karna  alasan ekonomi.  Walau tidak lengkap kami  tetap berangkat untuk menjenguk Pimpinan Pondok Modern Gontor , Ustaz Syukri Zarkasyi yang sedang sakit dan dirawat-inap di Graha Amarta rumah sakit dr. Sutomo Surabaya. Karna kalau kami beralasan mengurusi ekonomi maka hal itu tidak akan ada habisnya.

Pintu Masuk Graha Amerta

Sesampai di Surabaya,  sang sopir berputar putar untuk mengingat-ingat rute menuju rumah sakit tersebut maklumlah karna perubahan lalu lintas di Surabaya amatlah cepat. Akhirnya kami sampai juga di warteg pinggir jalan untuk menanyakan rute menuju rumah sakit tersebut. Alhamdulillah. Ternyata rumah sakit tersebut hanyalah beberapa blog dari warteg tersebut.

Eksekusi ala "Shaolin" bagi pelanggar peraturan pondok di Gontor. Terlihat di belakangnya santri sedang membawa buku tampak cuek karna itu sudah menjadi pemandangan biasa.

Pada saat sampai kami disambut oleh putra Ustaz Syukri , Reza, yang juga alumni Gontor yang pernah dikenai hukuman "Shaolin" ala Gontor karna melanggar peraturan pondok. Itulah hebatnya Gontor. Seorang Putra Kyai yang dalam adat pondok Salafy dipanggil "Gus" sekalipun tidak kebal sanksi. Menurut berita, para pengurus Pondok pada waktu itu dipenuhi dengan seribu satu keraguan tentang hukuman yang harus diberikan kepadanya karna "qonun al ma'had" yang dilanggar terbilang berat menurut 'konstitusi tertulis maupun tidak tertulis' yang berlaku di Gontor sedang beliau adalah putra Ust. Syukri Zarkasyi. Akhirya diputuskan untuk berkonsultasi langsung kepada beliau yang ternyata di luar dugaan jawaban Ustaz Syukri :
"Silahkan digundul!!". Mirip dengan sumpah Nabi Muhammad Saw menyikapi ketidakadilan-hukum pada masa sebelum Islam. "Jikalau putriku Fathimah mencuri maka akan aku potong tangannya" , Nabi ingin menunjukkan bahwa Hukum harus ditegakkan tanpa pilih kasih walaupun terhadap orang yang menjadi bagian hati beliau. Ya  Fathimah adalah anak yang paling beliau sayangi. Dengan fakta parallel ini, Gontor mampu mengedepankan 'supremasi hukum' bahwa siapapun santri mempunyai tempat yang sama di mata peraturan pondok. "Every student equals before the rules of  pondok."
Sebenarnya penulis sudah lama penasaran dengan berita penggundulan ini karnanya kesempatan untuk mengkonfirmasi dari sumbernya langsung agar 'riwayat' ini seshahih ala "Bukhari Muslim" menjadikan momen ini sangat berharga , maka saya beranikan untuk menanyakannya langsung kepada beliau.
" Ustaz  Reza..kalau boleh tahu. Siapa putra pak Syukri yang digundul waktu nyantri di Gontor?"
" Saya sendiri Ustaz." Jawab "Gus" Reza (Maaf dalam tanda kutip..kalau kalau beliau tidak mau dipanggil Gus bisa dihilangkan) menjawab pertanyaan saya dengan balik memanggil saya Ustaz karna ini kelaziman bagi seluruh alumni Gontor untuk menggunakan panggilan Ustaz walaupun saya sendiri pengusaha toko kelontong dan bukan guru di sekolahan.


Total Dedication.



Ustaz Syukri Zarkasyi berpose santai di depan santriwati


Tibalah kami pada dialog hangat tentang seputar sebelum sakitnya Ustaz Syukri Zarkasyi. Reza membuka dialog dengan menceritkan kronologi sebelum Ustaz Syukri jatuh sakit.
" Bapak habis dari Jakarta, tidak istirakhat namun langsung berangkat menuju Gontor 2 di Madusari. Setelah di Madusari mengajak Ustaz Husni Kamil memasuki mobil pribadi beliau tanpa memberitahu tujuan bepergian. Ternyata beliau mengajak Ustaz Husni Kamil menuju Solo untuk  melakukan sidak ke Gontor Magelang. Ibunda (Istri Ustazd Syukri) sampai bertanya tanya ke mana Bapak pergi , namun saat dijawab oleh beliau ke Solo, Ibunda serasa mencemaskan karna padatnya aktivitas beliau belum beristirakhat .Sesampai di Magelang beliau hanya menerima laporan sekilas yang berlangsung 5 jam-an. Kemudian tidak langsung pulang namun menuju Pondok Gontor Putri Widodaren sehabis dari Widodaren tidak langsung menuju Gontor namun meneruskan sidak ke Pondok Gontor Putri Mantingan..kemudian baru pulang ke Gontor sampai rumah sekitar jam 2 atau 3 malam. Dalam perjalanan pulang , Bapak bertindak menyopir sendiri sampai rumah bahkan ketika berangkatpun beliau banyak menyetir dan mempersilahkanUstaz kepercayaan beliau untuk beristirakhat.  Sehabis istirakhat sejenak dan sholat Shubuh.  Sebagaimana nasehat dokter, beliau meminum air putih beberapa gelas dan berlari pagi sejauh 6 Km. Kemudian beliau menghadiri rapat instruksional dan beliau membriefing para guru untuk melaksanakan beberapa komando rutin seputar tugas harian Pondok. Arahan beliau jelas dan mendetil" Tutur Reza.
" Luar biasa " Gumam anggota Baf.
" Selesei briefing tadi, beliau merasakan pening di kepala yang luar biasa dan ketika meminum obat, gelas beliau jatuh dan pecah. sesaat kemudian beliau tertidur ngorok. Tiba tiba terbangun dengan mengatakan bahwa beliau tidak apa apa , sehat wal 'afiat. berkali kali beliau mengatakan tidak sakit bahkan ketika dibawa ke rumah sakit pun beliau bersikeras tidak sakit. kemudian tiba tiba  ngorok lagi. Akhirnya beliau di bawa ke salah satu rumah sakit di Ponorogo. Namun setelah berkoordinasi dengan pemerintahan mulai dari jajaran di tingkat kabupaten Ponorogo sampai tingkat kepresidenan. Beliau disarankan untuk dirawat di rumah sakit dr. Sutomo Surabaya.Setelah  dianalisa tim kedokteran , akhirnya disimpulkan bahwa telah terjadi penyumbatan di otak beliau sebelah kanan dan setelah melalui perdebatan tim dokter kepresidenan dan berkonsultasi langsung kepada bapak Susilo Bambang Yudhoyono diputuskan untuk dilakukan pembedahan pada otak belhau. beberapa saat setelah oprasi kecil dilakukan , meletuslah pembuluh darah di otak tadi yang artinya kita masih bisa menyelamatkan beliau, jika saja kita terlambat maka mungkin bapak sudah tidak terselamatkan.
Ilustrasi : Stroke


Alhamdulillah beliau pagi ini (tanggal 10/6/2012) untuk pertama kalinya beradaptasi dengan  udara di luar ICU. dan beliau sudah merespons pertanyaan kami namun ketika diulang beliau malah tidak merenspons. Beliau masih mengingat instruksi instruksi yang beliau serahkan kepada pembantu pembantu Pondok , sehingga dengan nada yang tidak jelas beliau sering menanyakan tentang hal ikhawal pondok. kemarin mengatakan dengan lirih "Siria" hampir tidak mengeluarkan suara karna hanya isyarat mulut saja  , maka kamipun harus pintar pintar menerjemahkan bahasa beliau. segeralah  kami berkoordinasi untuk merekam aktivitas yang terjadi pada gedung Siria, kemudian kami stel (bahasa jawa artinya :Play) di hadapan beliau. Sebentar kemudian beliau mengangguk-angguk. Karna otak kanan yang memberikan perintah buang air kecil  tidak berfungsi maka dipasang selang di kepala beliau untuk mengeluarkan cairan dari tubuh beliau guna menghindari pembesaran kepala dan terdesaknya otak karna cairan yang terkonsentrasi di kepala tadi......"


Ketika Menteri Agama Menjenguk Bapak Syukri Zarkasyi.

Menteri Agama , Suryadharma Ali beserta rombongan menjenguk Ustaz Syukri Zarkasyi


Sebagai penunggu seorang Kyai Gontor sekaligus anak tidaklah mudah dalam menghadapi berbagai kerabat,kollega maupun alumni Gontor dengan motivasi yang berbeda beda walaupun latar belakangnya kebanyakan adalah alumni . Bahkan di saat yang kritis itu ada yang masih minta barkah doa lewat air. Ada pula yang membawa produk kesehatan MlM. Untuk sang pemohon barakah, Reza dengan bijaksana mengambil air kemasan untuk diberikan kepada pembesuk tadi yang diterima dengan gembira. Sedang untuk sang penjual obat, Reza hanya bertepuk dada sambil berkata "Alumni alumni ada ada saja."
Banyak yang tidak sepenuhnya mengerti-tatib (Tata tertib) besuk ataupun mengerti tapi tidak mau memahami nya terutama sekali  ketika beliau disterilkan sehingga tak jarang terjadi ketegangan antara pembesuk dan penjaga. Karana ketika disterilakan di ICU (Intensive Care Unit),  bagi para pembezuk  harus melalui tahapan-tahapan dan peraturan kuota ketika masuk pada rangan ICU . Nah ketika  Bapak Menteri Agama membesuk , protokoler tadi diabaikan dan rombongan Bapak Menteri masuk saja ke ruang ICU. Berhubung yang membesuk adalah pembesar negara maka tidak ada yang berani menerapkan protokoler tadi . Diluar dugaan, setelah rombongan Bapak Menteri mangkat ,Ustaz Syukri  terinveksi virus ganas yang untuk mengobatinya membutuhkan obat dari luar negri , luar biasanya harga setiap tetesnya 30 juta rupiah. Virus tersebut ternyata cukup bandel dan tidak mempan dengan satu tetesan , Al hamdulillah pada tetesan yang ke tiga virus tersebut berhasil dilumpuhkan
Saya pun nyeletuk:
" Lha kalau virus yang numpang bapak Menteri seharga 30 juta, berapa harga virus yang numpangi kami ???"
Mendadak suasana jadi mencair setelah tegang selama lusinan menit di ruang tamu paviliun. Sayapun jadi teringat akan kata mutiara yang sering disisipkan dalam permohonan doa para santri yang dibaca oleh Bagian Penerangan Pondok Modern Gontor ( Maklum saya sendiri mantan Qismul I'lam):
Assikhhatu Taajun ala ruusi al asikha laa yaroo ha illa al mardlo
The health is the crown of everyone, no one recognizes its existence but the sick ones.
Kesehatan adalah mahkota bagi setiap orang yang sehat, tak seorangpun menyadarinya kecuali orang yang sakit.


Ucapan Terima Kasih.

Reza , atas nama keluarga besar Pondok Modern Gontor Ponorogo mengucapkan terimakasih yang sebanyak banyaknya bagi seluruh fihak yang mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil yang tidak terhingga termasuk kepada Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta seluruh jajaran beliau termasuk di dalamnya tim medis kepresidenan yang telah mencurahkan seluruh tenaganya dalam rangka menyeleseikan misi oprasi ini sehingga berjalan lancar. Tidak hanya itu, tim medis tersebut siaga 24 jam  sehari dan  7 hari dalam seminggu demi memberikan tindakan medis kepada Ustaz Syukri  Zarkasyi pasca oprasi. Sungguh sumbangsih yang tiada terhingga.
Yang Terbaik Adalah Keputusan Allah.





Namun demikian setelah segala upaya tercurahkan, energi telah difokuskan , dan panjangnya waktu telah ditempuh maka tidak ada sikap yang lebih baik dari pada kepasrahan seorang hamba kepada sang Khaliq.
Melihat kondisi beliau , saya bergumam dalam hati " Mungkin telah tiba saat kita sebagai alumni meneruskan semangat yang luar biasa beliau dalam meninggikan kalimatullah di muka bumi ,  beliau telah memberikan suri tauladan dedikasi yang luar biasa kepada Pondok Modern Gontor khususnya dan ummat Islam umumnya. Beliau manusia biasa sebagaimana kita. Kapanpun, dimanapun , Allah SWT berhak memanggil kekasih Nya jika waktunya telah tiba. "
Kita hanyalah  hamba Nya yang lemah dan faqiir. Tidak mempunyai satupun kekuatan walaupun hanya menyelamatkan sehelai rambut jika kehendak-Nya telah menitahkankan keputusan Nya.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita untuk meneladani semangat juang beliau di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meskipun kondisi berat , namun hal itu tidak mengendurkan langkah beliau untuk terus berjihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Akhir kata tidak ada kalimat terbaik yang patut saya tulis kecuali :"Yang terbaik adalah keputusan Allah."


Written and narrated by

Nurkholis Ghufron





No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...