Beberapa hari ini masyarakat awwam disuguhi satu kosakata yang sebenarnya sudah cukup familiar di telinga kita karna fungsi dari benda tersebut yang tidak bisa
tidak sangat akrab dengan aktivitas sehari hari.
Sandal ya sandal..itulah kosa kata yang saya maksud.
Namun sepertinya ada yang membuat kosa kata "sandal" ini menjadiluar biasa sehingga makna dari kosa kata tadi mampu menggugah kepedulian masyarakat umum untuk memperjuangkan suatu keadilan dengan modal sandal bekas maupun sandal yang tidak lagi berpasangan.
Berawal dari pencurian sandal yang pelakunya sempat mendapat perlakuan kasar bahkan tidak mencerminkan negrihukum oleh beberapa oknum kepolisian. walaupun demikian menuruf Mahfud Md sudah benar vonis bersalah pada pencuri sandal tersebut meski masih anak-anak. Karna kalau hanya dengan alasan anak anak hukum diabaikan akanmenjadi preseden buruk bagi "law enforcement" di masa-masa mendatang.
Masih mengenai pencurian sandal, saya teringat ketika menjadi calon santri (capel) di Pondok Modern Gontor Ponorogo. di suatu pagi yang cerah dan matahari mulai menyinari sederet asrama santri di bulan Ramadan dua puluh tahun yang lalu (1988), sewaktu hendak berangkat menunaikan sholat berjamaah di masjid Jami' Gontor tiba-tiba sandal jepit saya dighosob oleh calon santri yang kebetulan saya kenal. Sepanjang perjalanan ke masjid, karna tidak pakai sandal, saya merasakan jengkel luar biasa dan mendoakan yang bersangkutan tidak masuk surga.Walaupun demikian saya tetap berpegang teguh pada prinsip "orthodox" (maksudnya tidak balas cari ghosoban dari yang lain) alias tetep "nyeker" ke masjid pada waktu itu.
Perasaan jengkel karna "nyeker" rupanya terbawa di memory saya selama puluhan tahun sampaipun ketika suatu saat secara kebetulan bertemu dengan penggoshob sandal saya pada tahun 2010 yang lalu, muncullah ingatan tadi dengan jelas.
Itulah intemezzo saya ketika di Pondok berinteraksi "kosakata" sandal.
Apakah sama antara ghosob dan mencuri sandal dalam konteks ini?? saya kira tidaklah sama.Ada perbedaan fundamental yang berkaitan dengan Subjek maupun objek.
Santri mengghosob sandal biasanya hasilnya juga beredar di kalanggan santriyang luas di lingkungan pesantrentadi, dalam kata lain menimbulkan efek domino atau menimbulkan ghosob jama'i.
Namun yang paling penting adalah sandal ghosoban tidakuntuk diperjualbelikan yang hasilnya untuk kenikmatan individual. Mungkin faktor kepepet ekonomi (belum ada kiriman wesel uang untuk beli sandal) dan faktor disiplin waktu yang ketat di pondok menjadi pemicunya.
Berbeda dengan kasus pencurian sandal ini , subyek memilih target sandal yang mempunyai nilai jual untuk diuangkan dan atau dikonversikan dengan rokok dll demi memperoleh kepuasan dan kenikmatan atau bahkan untuk investasi kriminalitas selanjutnya.
Nurkholis Ghufron.
Usefull information for Students Shortcut keys for Ms Office
ReplyDeleteTop 10 Google Tricks
Seo Tips and Tricks
There is a list of top life and health insurance companies if you want insurance according to your budget must see Life Insurance
Top Life Insurance companies with contact details and website links Life Insurance
There are lots of Stock Market Tips if you are planning to enter into Stock market you must know these basics things Tips of Stock Market
Reverse Takeover is a hot topic now a days many big companies takeover by small listed companies its a great idea to listed your business for more investment.