Translate This

->

Saturday, March 24, 2012

Tekhnologi Nuklir segera masuk Pesantren

Indramayu (ANTARA) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan memasukkan teknologi nuklir ke lingkungan pondok pesantren (Ponpes) guna mendukung kreativitas para santri dalam memajukan ekonomi rakyat. 
"Saya akan berkunjung ke Badan Tenaga Nuklir Nasional, dalam waktu dekat," katanya ketika berbicara di Ponpes Al Ishlah Tajug, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu. 
Hadir pada kesempatan itu Dirjen Pendis Prof Nur Syam dan sejumlah pejabat Kementrian Agama dan anggota DPR RI Roma Hurmudzy. Ketua Ponpes Al Ishlah Tajug, Imam Mawardi Hakim menjelaskan, Ponpes tersebut didirikan sejak 2001 di atas lahan 4 ribu meter persegi yang awalnya hanya memiliki empat lokal dan kini berkembang dengan enam ribu santri. Namun diakui masih memiliki kekurangan sarana dan prasarana. 
Menurut Menag Suryadharma Ali lembaga pendidikan tak lagi bisa dipandang bagai katak dalam tempurung. Sebab telah banyak prestasi yang ditunjukkan seperti ikut olimpiade sains dan memenangkan lomba lainnya yang bersifat internasional. 
Termasuk dari ponpes di Indramayu ini ikut ambil bagian dalam Sail Wakatobi. Kesertaan dalam kegiatan itu karena ponpes ini punya ikatan emosional dengan laut karena secara geografis lokasinya dekat dengan pantai, hanya 4 km jaraknya, kata Menag Suryadharma Ali. 
Terkait dengan teknologi nuklir, ia menjelaskan, ponpes ini diharapkan dapat mengembangkan diri ekonomi kerakyatan seperti kegiatan pengawetan ikan, bakso dari ikan dan produk lainnya berbahan dasar ikan. 
Harus diakui dewasa ini banyak makanan yang diawetkan namun setelah diteliti dijumpai mengandung formalin. Hal ini jelas mengganggu kesehatan bagi yang mengonsumsi. Dan bagi Ponpes, ini merupakan satu peluang mengembangkan pengawetan dari seluruh produk makanan berbahan dasar ikan dan hasil laut dengan teknologi nuklir. 
Sebetulnya bukan saja produk hasil laut, hasil pertanian pun bisa menggunakan sterilisasi nuklir. Dengan menggunakan pendekatan teknologi ini, kedepan diharapkan ponpes bida memanfaatkannya sebagai upaya memberikan nilai tambah bagi kemajuan lembaga pendidikan itu, harap Menag. 
Menag berharap Ponpes sebagai lembaga pendidikan yang mengalami kemajuan bisa menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya. Sehingga kritik yang dialamatkan kepadanya sebagai lembaga pendidikan kumuh, terpinggirkan dapat dijawab melalui inovasi dan kreativitas yang dilakukan. 
Kepada para santri ia minta untuk belajar serius dan sungguh-sungguh sebagai bentuk pertanggungjawaban diri kepada orang tua untuk memajukan negeri tercinta ini. (tp)

No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...