Suatu hari 'Abdullah bin Ja'far memasuki sebuah perkebunan kurma. Di sana ia lihat seorang anak kecil berkulit hitam menjaga perkebuan tersebut. Di tangannya tampak beberapa potong roti. Tak lama kemudian terlihat seekor anjing memasuki perkebunan itu. Sang budak kecil melemparkan sepotong roti kepadanya. Anjing itu memakannya dengan lahap. Budak itu kemudian melemparkan dua potong roti lagi. Anjing tersebut menyantapnya tanpa sisa.
"Duhai anakku, dalam sehari, kau makan apa?" tanya 'Abdullah bin Ja'far penasaran.
"Tiga potong roti yang kau lihat," jawabnya.
"Mengapa kau lebih mengutamakan anjing itu dan memberikan semua rotimu kepadanya?" tanya 'Abdullah.
"Di kawasan ini tidak ada anjing, dia datang dari tempat yang jauh. Dia tentu lapar. Aku tak mau dia kelaparan sedangkan aku kenyang," jawab anak kecil itu.
"Lalu apa yang akan kau makan hari ini” Tanya Abdullah.
Hari ini aku akan berpuasa," jawabnya.
Budak kecil ini lebih dermawan dariku/'ujarnya.
'Abdullah membeli perkebunan kurma tersebut beserta budak kecil itu dan segala peralatannya, kemudian ia membebaskan Sang budak dan menghadiahkan kebun itu kepadanya.
Hikmah dibalik Cerita
Jika seorang yang berharta berderma itu hal yang biasa, tetapi jika seorang yang kekurangan harta berderma itu adalah sesuatu yang luar biasa. Kisah di atas mengajarkan banyak hal, di antaranya adalah sifat itsar, yaitu mengutamakan orang lain meskipun kita berada dalam kesulitan dan kesempitan. Bayangkan, seorang budak kecil rela mendermakan jatah makannya kepada seekor anjing. Dia tahu bahwa anjing itu lelah dan lapar, sebab ia berasal dari daerah yang jauh. Sikap ini timbul dari jiwa yang penuh kasih. Rasuluah saw bersabda:
"Orang-orang yang berjiwa kasih akan dikasihi oieh Allah yang Maha Pengasih. Kasihilah (sayangilah) (semua) yang di bumi, maka semua yang di larngit akan mengasihi (menyayangj) kalian," (HR Tirmidzi Abu Dawud dan Ahmad)
Anak kecil itu telah memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi. Karena mengasihi seekor anjing, ia pun memperoleh kasih sayang Allah. Seketika itu juga ia bebas dari perbudakan dan menjadi jutawan.
Sufi road"Duhai anakku, dalam sehari, kau makan apa?" tanya 'Abdullah bin Ja'far penasaran.
"Tiga potong roti yang kau lihat," jawabnya.
"Mengapa kau lebih mengutamakan anjing itu dan memberikan semua rotimu kepadanya?" tanya 'Abdullah.
"Di kawasan ini tidak ada anjing, dia datang dari tempat yang jauh. Dia tentu lapar. Aku tak mau dia kelaparan sedangkan aku kenyang," jawab anak kecil itu.
"Lalu apa yang akan kau makan hari ini” Tanya Abdullah.
Hari ini aku akan berpuasa," jawabnya.
Budak kecil ini lebih dermawan dariku/'ujarnya.
'Abdullah membeli perkebunan kurma tersebut beserta budak kecil itu dan segala peralatannya, kemudian ia membebaskan Sang budak dan menghadiahkan kebun itu kepadanya.
Hikmah dibalik Cerita
Jika seorang yang berharta berderma itu hal yang biasa, tetapi jika seorang yang kekurangan harta berderma itu adalah sesuatu yang luar biasa. Kisah di atas mengajarkan banyak hal, di antaranya adalah sifat itsar, yaitu mengutamakan orang lain meskipun kita berada dalam kesulitan dan kesempitan. Bayangkan, seorang budak kecil rela mendermakan jatah makannya kepada seekor anjing. Dia tahu bahwa anjing itu lelah dan lapar, sebab ia berasal dari daerah yang jauh. Sikap ini timbul dari jiwa yang penuh kasih. Rasuluah saw bersabda:
"Orang-orang yang berjiwa kasih akan dikasihi oieh Allah yang Maha Pengasih. Kasihilah (sayangilah) (semua) yang di bumi, maka semua yang di larngit akan mengasihi (menyayangj) kalian," (HR Tirmidzi Abu Dawud dan Ahmad)
Anak kecil itu telah memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi. Karena mengasihi seekor anjing, ia pun memperoleh kasih sayang Allah. Seketika itu juga ia bebas dari perbudakan dan menjadi jutawan.
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.