Steven Locke berkata, "Alangkah
indahnya hidup inil"Seorang anak kecil berkata, "Jika aku sudah
besar,maka aku akan menjadi anak yang sudah dewasa."Anak yang sudah besar
berkata, "Jika aku sudah berumur sekian, maka akan menjadi seorang
pemuda."
Sang pemuda berkata, "Tatkala aku
menikah...”Sedangkan orang yang sudah menikah berkata, "Jika aku menjadi
orang yang sukses..."
Jika masa tua telah tiba, maka seseorang
telah memasuki era ketika umur menunggu masa habisnya. Dia bagai ranting yang
kering, hingga angin dingin lagi kencang siap menghempaskannya.
Sesungguhnya, kita dapat belajar dari
waktu yang telah berlalu,yang mengajarkan bahwa nilai kehidupan berada dalam
setiap hari dan waktu, yang bersama dengan hidup kita.
Waktu yang saat ini kita jalani adalah sebuah kenyataan.Masa kemarin sudah habis. Adapun esok hari, kita tidak memiliki jaminan dapat menjumpainya. Hanya hari ini waktu yang kita miliki dan mampu kita nikmati.
Akan tetapi, kita hanya dapat membagi hari kita menjadi dua bagian. Pada satu bagian, kita jalani dengan penyesalan atas apa yang telah lewat, sedangkan bagian yang kedua berada dalam kekhawatiran atas apa yang akan terjadi.
Usia menjadi tersia-sia di antara problematika masa lalu dan bayang-bayang masa depan.
Pada hakikatnya, setiap detik pada saat ini adalah sesuatu yang kita miliki. Waktu ini yang harus kita perhatikan dan jalani dengan tenang lagi damai.
Rasulullah 33 telah mengingatkan kita pada sebuah makna yang indah lagi menakjubkan. Meskipun Rasulullah ag telah mendorong kita untuk berambisi kepada hal yang lebih baik, melatih jiwa ke derajat yang lebih tinggi, dan melihat tempat-tempat yang bernilai adi Iuhung, namun beliau menegaskan bahwa kenikmatan hidup di dunia ini hanya dapat diraih dengan ketenangan dan kedamaian. Renungkanlah hadis Rasulullah ai; yang berbunyi,
"Barangsiapa di antara kalian yang telah merasakan kedamaian dalam jiwanya, sehat badannya, dan masih mempunyai bahan makanan yang dibutuhkan pada hari
Itu, maka seakan-akan seluruh kenikmatan dunia telah dia dapatkan.” (HR. at-Tirmidzi)
Syeikh Muhammad Ghazali berkata, "Sesungguhnya rasa aman, damai, sejahtera adalah kekuatan yang memberikan cahaya kepada akal untuk berpikir dengan
tenang dan kontinu. Karena terkadang, pemikiran tersebut mampu mengubah perjalanan sejarah."
Kita melihat orang-orang yang ada di sekitar kita sibuk berkompetisi dengan hari. Mereka hidup dalam lingkup permasalahan hari esok, dibayang-bayangi oleh bencana yang akan terjadi di masa depan, dan mereka menyibukkan diri
untuk menghadapi keburukan-keburukan yang akan datang.Mereka berada dalam kelalaian bersama dengan berlalunya waktu. Mereka telah menyia-nyiakan usianya.
Mereka bingung bagaimana cara menikmati kehidupan ini dan merasakan anugerah dan kenikmatan yang telah diberikan Allah.
Wahai saudara-saudaraku, petiklah pelajaran yang baik dari masa lalu, hempaskan bayang-bayang duka lara masa lalu dari diri Anda, dan rencanakanlah dengan baik masa depan Anda tanpa ragu. Percayalah kepada Sang Pencipta, Allah SWT, yang telah memberikan rezeki kepada burung.
Pernahkah Anda mendengar bahwa burung memiliki ladang atau perkebunan?!! ia yakin kepada Allah, ia bertawakkal kepada Allah dan yakin dengan kasih Allah. Hari esok yangpenuh bahagia akan menyapa Anda dengan syarat, Anda
berprasangka baik kepada Sang Pecinta dan tidak menyia-nyiakan hari-hari Anda.
Karim Assyadzily
Ide Kecil untuk Hidup yang Besar
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.