Translate This

->

Saturday, June 16, 2012

Gontor, Pesantren Inspirator

Read more: Gontor, Pesantren Inspirator | Pondok Pesantren Daar el-Qolam http://www.daarelqolam.ac.id/2011/01/21/gontor-pesantren-inspirator/#ixzz1y1R6eLSX
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike
Pendidikan pondok pesantren adalah model pendidikan Islam yang banyak dipakai dan berlaku di beberapa negara Islam. Namun, di negara-negara itu pendidikan Islam telah banyak mengalami kemajuan dan perkembangan, sedangkan lembaga pendidikan pesantren di Indonesia karena situasi penjajahan dan lain lain belum mampu berkembang pesat sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan di negara-negara Islam lainnya. Karena itu perkembangan pondok pesantren di Indonesia perlu mengambil kaca perbandingan dari lembaga-lembaga Islam di luar negeri yang serupa dengan sistem pendidikan pesantren.
Para pendiri Pondok Pesantren Modern Daarussalam Gontor, pada awal pembangunan pondok Gontor baru telah mengkaji berbagai pendidikan terkenal dan maju di luar negeri, khususnya yang sesuai dengan sistem pondok pesantren. Di mesir terdapat Universitas Al-Azhar yang terkenal dengan keabadiannya. Al-Azhar bermula dari sebuah masjid yang didirikan oleh penguasa Mesir dari daulah Fathimiyah. Universitas ini telah hidup ratusan tahun dan telah memiliki harta wakaf yang mampu memberi beasiswa kepada siswa dari seluruh dunia.
Di Mauritania terdapat Pondok Syanggit. Lembaga pendidikan ini harum namanya berkat kedermawanan dan keikhlasan para pengasuhnya. Syanggit adalah Pondok Modern Daar el-Qolam Gintunglembaga pendidikan yang dikelola dengan jiwa keikhlasan, di mana para pengasuh mendidik murid-murid siang malam serta menanggung seluruh kebutuhan para santri.
Di India terdapat Universitas Muslim Aligarh, sebuah lembaga pendidikan modern yang membekali mahasiswanya dengan ilmu pendidikan umum dan agama serta menjadi pelopor revival of Islam. Di India juga terdapat perguruan Santiniketan, didirikan oleh Rabindranath Tagore, seorang filsuf Hindu. Perguruan yang dikenal dengan kedamaiannya ini berlokasi di kawasan hutan, serba sederhana dan telah mampu mengajar dunia.
Keempat lembaga pendidikan tersebut menjadi idaman para pendiri Pondok Modern Daarussalam Gontor, karena itu para pemimpin Gontor hendak mendirikan lembaga pendidikan yang merupakan sintesa dari empat lembaga di atas. Begitulah cikal bakal berdirinya Gontor, mencari inspirasi sampai akhirnya menjadi inspirator bagi lembaga pendidikan pesantren di Indonesia.
Perkumpulan di Aula Pondok Modern GontorKaitannya dengan Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Gontor tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang Daar el-Qolam. Dalam catatan sejarah Daar el-Qolam, Gontor menjadi inspirasi berdirinya pesantren terbesar di Banten ini. Ya, pendiri Pondok Pesantren Daar el-Qolam, K.H. Ahmad Rifa’i Arief adalah alumni Gontor yang juga pernah mengajar di sana. Berdirinya Daar el-Qolam pun tidak terlepas dari restu sang Kyai, Imam Zarkasyi yang akrab dipanggil Pak Zar. Lebih dari itu, pada masa perintisan pesantren, Pak Zar selalu mengamati perkembangan Daar el-Qolam, baik secara langsung maupun tidak. Pernah pada tahun 1980-an beliau pernah mengunjungi Daar el-Qolam, yang saat itu masih memiliki puluhan santri.
Gintung-Gontor, demikian istilah yang sering disebut di kalangan dua pesantren ini. Keduanya tidak hanya memperkuat jalinan emosional, tetapi juga hubungan Intelektual yang sudah lama mereka jalin. Pada dekade 70 sampai 90-an, Gintung selalu meminta bantuan guru dari Gontor. Selain itu, Gintung juga menggunakan kurikulum dan buku pelajaran yang diajarkan di Gontor. Setiap tahun Gintung juga memprogramkan kunjungan belajar (study tour) bagi santri kelas 5 ke Gontor.

Gontor menjadi Inspirator bagi pesantren-pesantren modern yang ada di Indonesia

Ketika terjadi suksesi di Gintung, pasca wafatnya K.H. Ahmad Rifa’i Arief, salah seorang pimpinan Pondok Modern Gontor, K.H.Abdullah Syukri Zarkasyi terlibat langsung dalam menentukan kepemimpinan Daar el-Qolam selanjutnya. Pasalnya, beliau memegang amanah Kyai Rifa’i Arief tentang generasi penerus Gintung yang disampaikan ketika beliau masih hidup. Pak Syukri, demikian beliau dipanggil, memang sering bertemu dengan Kyai Rifa’i.
Kebesaran Gintung pada hari ini, diakui oleh Pengasuh Pondok, Drs. K.H. Ahmad Syahiduddin adalah inspirasi dari Gontor. “Sekecil apapun yang ada di Gontor mengenai hal yang baik-baik dan sesuai jika diterapkan di Gintung, saya tiru.” ujar beliau kepada El-Qolam.Penglepasan Santri Unggulan Pondok Pesantren Daar el-Qolam
Gontor selalu diamati oleh pengasuh dan pimpinan Daar el-Qolam. Program pembangunan kualitas yang ada di Gontor selalu diamati untuk dicoba diterapkan di Gintung. Walhasil program excellent class misalnya, yang menjadi program ungulan Daar el-Qolam saat ini, terinspirasi dengan cara Gontor menerima santri barunya. Di sana, santri baru ditempatkan di cabang-cabang Gontor, untuk dibina kemampuan dasar akademis, juga mentalitasnya agar siap menerima sistem ajar dan sistem asuh yang ada di Gontor pusat, Ponorogo.
Lain halnya dengan Gintung, Pesantren ini membuka Program Excellent Class untuk santri-santrinya yang berkualitas yang telah dibina di program reguler. Lokasi antara dua program itu berada pada satu wilayah, cukup dekat. Program ini diharapkan mendongkrak prestasi santri reguler untuk masuk ke Program Excellent. Intinya agar santri saling berlomba untuk meningkatkan prestasinya.
Pada prinsipnya Gontor adalah Inspirator bagi Gintung. Walaupun pada hal-hal tertentu, gaya Gontor tidak semua bisa dipakai oleh Gintung. Kedua Pesantren ini meju bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa dengan caranya masing-masing. (Majalah El-Qolam, Berkah Pesantren bagi Masyarakat, 2008)


No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...