Translate This

->

Friday, December 30, 2011

Suratku Kepada Dr. Said Aqil Siraij.

Kepada 
Yang Terhormat:
Raais Aam PBNU
Bpk.Kyai .Haji.Said Aqil Siraij
Di -  tempat
Bismillahirrohmanirrohiim
Assalamualaikum Wr,Wb.
Setelah sekian lama berusaha mencerna pemikiran anda di berbagai kesempatan di 
media massa, saya mendapatkan point of view yang solid tentang kesejukan anda 
dalam mensiarkan Islam. Saya sangat salut akan pendirian anda yang toleran kepadanon Muslim. Hal ini tidaklah mengapa karna cara pandang  anda merefer  pada spot dimana rasulullah melakukan dan mencontohkan itu dan kita memang dituntut untuk
mencontoh dari perilaku beliau dalam melindungi  non muslim. Ini suatu keniscayaan bagi kita dalam rangka mencapai kedamaian dalam hidup bernegara yang majemuk.
Ada sisi yang lain yang ingin saya kemukakan agar pola fikir kita balancing atau tawassuth. Sebagai pemimpin yang mengayomi puluhan juta muslimin, saya kira tidakberlebihan jika anda juga harus mengedepankan untuk memberikan kepedulian yang sama kepada sesama muslim dan toleransi yang sama kepada sesama muslim. Bukan kebetulan, sikap ini juga sangat dilakukan oleh Rasulullah, ini mungkin spot yang anda sering melupakannya, apa karna tidak populis dan tidak menguntungkan bagi andasecara politis, saya kurang mengetahui . Kemana anda saat Masjid di Ambon, jamaahnya laki laki perempuan anak anak dibantai massal dan kalau tidak salah kepala imam dipancung dan diletakkan di mimbar…kemana anda ketika mereka dibantai saat salat Ied1 Syawal 1419. Maksud saya kenapa tidak ada statemen yang menyejukkan dari anda yang akhirnya 
diadopsi oleh NU (sebagai organisasi) untuk menjadi rujukan dalam mengeluarkan 
statetemen resmi Organisai ini,Walaupun anda belum menjabat sebagai  sebagai 
Raais Aam PBNU.
Giliran Saat Natal tiba  dengan begitu semangatnya anda menginstruksikan kepada 
jajaran Nu terutama Ansor dan sayapnya untuk bersama sama Polri mensterilkan 
gereja gereja di seluruh Indonesia sementara ketika hari raya Iedul Fitri tiba 
saya belum pernah perlakuan yang minimal sama; melihat masjid yang pernah menjaditempat saya sholat atau bahkan di seluruh Indonesia dijaga oleh aparat bersama 
sama Ansor yang nota bene dibawah garis komando anda.. apakah masjid masjid lebihaman dari gereja ??? belum tentu.. peristiwa Ambon dan bahkan pengeboman di 
masjid di komplek kepolisian di jawa barat membuka mata kita lebar lebar bahwa 
masjidpun mendapatkan potensi ancaman teror baik dari luar ( kasus ambon dan poso) maupun dari dalam (kasus masjid di kepolisian Cirebon). 
Ada yang bertanya untuk apa Masjid dijaga??Dan apakah menjaga itu bentuk dari ketidak amanan saja.. saya kira tidak, namun lebih dari itu menjaga masjid masjid ketika Iedul Fitriadalah wujud dari kepedulian dan kasih sayang kepada sesama 
muslim.
Poin saya adalah anda  juga merespon dengan baik ayat ini sebagai 'point of view'dari sikap rasulullah atas bermuamalah kepada lintas pengikut agama yang lain 
29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kejuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.  

Spot atau cara pandang yang kedua ini langsung diabadikan oleh Allah melalui kitab yang di jaga keasliaanya sepanjang zaman,tidak untuk jadi bahan hafalan atau bahan bacaan saja .. anda pun sebagai pemimpin harus  terlihat  serius dalam sikap yg kedua ini sama seperti yang awal. (al fath 29)
Salah satu stand (posisi) yang sangat ditekankan oleh Allah dalam bersikap dalam berummah adalah mengambil posisi tengah tengah ..ummatan wasatan begitu Allah menyebut dalam bahasa Ilahiyyah di kitab suci kita Al Qur’an.
Saya akan lihat apakah anda akan memberikan kepedulian yang sama kepada Ummat islam ketika hari Raya nanti…bukan di jalan raya saja tapi di Masjid Masjid di seluruh Indonesia. Bukankan juga tugas anda untuk  merekomendasikan kepada kepolisian agar menugaskan minimal dua polisi di seluruh masjid masjid di Indonesia (jumlah personel di sesuaikan dengan kapasitas jamaah) sebagai bentuk kepedulian kepada 
Ummat Islam juga tentunya Anshor dll yang dibawah komando anda.
Kepedulian inilah mungkin salah satu peredam dari radikalisme dan keber-agamaan 
yang tathorruf (ekstrimisme) di Indonesia dan jangan sampai kesejukan dalam beragama di tempat kita ternoda dengan anarkhisme tapi perlu digaris bawahi bahwa ummat islam sering kali dikambinghitamkan atas berbagai peristiwa di negri ini. Seperti halnya di kasus HKBP beberapa waktu yang lalu. Kita ini sudah menjadi Negara tertoleran di dunia mengalahkan eropa dan as (maaf pakai hurup kecil); jumlah gereja di Indonesia mencapai 45 ribu dengan pemeluk sekitar 24 juta, mari kita lihat di as, dengan jumlah estimasi muslim berkisar 20 jutaan tapi jumlah masjid hanya 2000 an, di Indonesia mereka boleh mendirikan gereja megah namun di Swiss menara saja dilarang,  dan yang paling sensitive mereka dengan bebasnya membakar Al Qur’an oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9/2010) silam.  tapi kita di sini pernahkan kita membakar Injil???bagaian  mana yang dikatakan Pluralis kita tak toleran…Kristen as membantai 1 juta muslim Irak,Kristen Serbia membantai 400 ribuan Muslim, Kristen Rusia membunuh berjuta juta rakyat Afganistan dan sekarang Kristen as juga melakukan pembunuhan setiap harinya (tahun 2010 saja sebanyak 10.000 rakyat jelata dibantai)  tapi kita tak pernah mengatakan mereka teroris, namun giliran 5000 ribu orang mati karna segelintir orang Islam, maka seluruhmuslim dikatakan Teroris. Di as untuk iedul fitri tidak ada hari libur Nasional, tapi di sini , Natal dan Hari besar lainnya jadi hari libur.
Poin saya adalah, jangan selalu memaksa dari satu sisi saja, terutama dari Ummat Islam. Tapi Paksalah dari sisi mereka terlebih dahulu…adillah wahai Pemimpin. Ummat Islam juga Manusia…
Saya mohon maaf sebesar besarnya atas kesalahan bahasa maupun penulisan, dan atasperhatiannya saya ucapkan alfa syukrin.
Qul inkuntum tuhibbunallaha fattabi’uunii yuhbibkumullahu waxaghfirlakum 
zunubakum
Aquulu qauli wa astaghfirloh lii wa lakum wa lijamiil muslimin.
Wassalamualaikum wr.wb
Dari 


Nur Kholis Ghufron
(Surat saya ini saya kirimkan ke kantor beliau tapi tidak pernah direnspon)
D:\My Documents\My Music\Haddad Alwi - The Way Of Love

No comments:

Post a Comment

Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...