وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، خَيْرُ مَنْ أَوصَى وَوَجَّهَ، وَأَرْشَدَ ونَبَّهَ، أَرْسَلَهُ رَبُّهُ بَشِيرًا وَنَذِيرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللهِ بإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحابِهِ أَجْمَعِينَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أما بعد: فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُونَ اِتّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي السّرِّ وَ اْلعِلَنِ ، يَا أَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُّو اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوْتُنّ إِلّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. Libatkanlah Allah dalam hidup anda Ada orang yang miskin berujar, kalau saya kaya nanti saya akan beribadah berdoa dan bersedekah dan banyak beramal sementara di pojok yang lain ada orang kaya raya bilang kalau saya mulai krisis nanti saya akan bersedekah untuk tolak bala’. kedua dua golongan tadi adalah tidak benar. Menunggu-nunggu moment untuk beribadah adalah suatu kesalahan. Jika sekarang ini adalah siang maka marilah kita beribadah janganlah menunggu sore karna boleh jadi sore hari kita sudah kehabisan kontrak. Kalau kita saat ini masih miskin dalam pandangan manusia dan belum mendapatkan realitas cita-cita ideal kita maka pada saat kita miskinlah kita beribadah,berdoa dan bersedekah sesuai dengan kemampuan finansial kita. Redha Alllah itu tidak mengenal jumlah yang kita keluarkan namun Allah mengenalinya lewat ketakwaan dan keihklasan yang kita keluarkan apa lagi dibarengi dengan hitungan yang benar seperti kalau kaya raya dengan sawah yang luas dan kemewahan lainnya maka seyogyanya ketika mengeluarkan sedekah jumlahnya atau kuantitasnya menyesuaikan dengan kekayaannya begitu pula yang masuk dalam kategori faqir hendaknya jangan mengeluarkan sedekah yang berlebihan melebihi rasio pendapatan atau income perhari. Nabi Isa alaihissalam ditanya oleh orang fakir lagi miskin. “ Ya Rasullallah Isa, aku tidak mampu bersedekah kecuali dengan satu telor ini ? dapatkah sedekahku mengantarkanku ke syurga sedangkan orang kaya itu bersedekah sangat banyak?” maka Nabi Isa alaihissalam menjawab. “ walaupun orang kaya itu menyedekahkan sebanyak itu, tidaklah mampu melebihi pahala telor yang engkau sedekahkan ini karna telor itu itulah satu satunya yang engkau miliki sedangkan orang kaya tadi masih memiliki kekayaan lain yang jumlahnya masih banyak” Maka legalah si miskin dan bergembiralah dia karana kabar gembira dari Nabi Isa Alaihissalam. sungguh si Miskin yang bertanya kepada nabi isa alaihissalam juga kadang kadang ada dalam masyarakat kita. itu hal yang sangat wajar. kegalauan dan kegelisahan kita dalam menyembah Allah pun sering menghinggapi kita. maasyirol muslimin wal muslimat. Mudah atau sulit, jembar atau sempit , kaya maupun miskin…mari kita libatkan Allah dalam seluruh Kehidupan kita. janganlah menunggu saat saat sempit dalam ekonomi , baru mendekati Allah dan beribadah sungguh sungguh. Bahkan pada saat yang mudahpun kita harus selalu memuji-Nya dan Melibatkan-Nya dalam kehidupan kita. Jika kita melakukan yang demikian maka doa kita insya Allah akan mudah untuk dikabulkan dan Allah Swt akan selalu memperhatikan kita manakala masa sulit datang kembali. Tidak berlebihan Nabi muhammad Saw pun menganjurkan kepada kita untuk selalu berdoa dalam masa sulit dengan penuh kesungguhan dan tidak meninggalkan munajat ketika kesulitan sudah berlalu agar saat giliran kesulitan datang kembali maka doa kita akan mudah dikabulkan oleh Allah. Hal yag perlu kita perhatikan dan camkan adalah pada saat saat kemudahan datang janganlah terlena dengan meninggalkan imam habis sholat langsung 'pyung' meninggalkan Imam , hendaknya minimal satu doa dua doa dipanjatkan ke hadirat Allah Swt , sungguh waktu bakda maktubahlah adalah waktu emas di mana doa doa orang yang memanjatkannya mudah dikabulkan oleh Allah Swt. Multi pergantian dari susah ke senang dari kaya ke miskin atau dari miskin ke kaya dan muda ke tua itu menunjukkan kebenaran firman Allah bahwa segala sesuatu diciptakan berpasang pasangan supaya kita dapat mengambil faedah ,hikmah dan manfaat yang telah kita dapatkan di masa masa sulit seperti sifat berhati hati , tidak sombong , mental baja, tidak gampang putus asa dan sifat penuh perhitungan yang semua itu mustahil didapatkan kecuali setelah melewati masa masa sulit . tidaklah asyik hidup ini jika segala sesuatu didapat terus menerus dengan mudah.ketika kita berdoa jam 12 malam mohon UANG yang banyak maka tiba tiba mulai besok pagi sudah berdatangan setiap hari satu kontainer uang kertas seratusan ribu . Betapa repotnya kita karna Bri cabang Ngoro pun tidak sanggup menerima uang kita sementara kiriman uang akan datang lagi besok paginya satu kontainer lagi , bisa bisa kita tersiksa sebagaimana semut mati di lumbung gula atau bahkan stress berat karna terlalu kaya raya. Allah pun dalam mengabulkan doa tidak menzalimi fihak fihak lain yang terlibat dalam proses produksi seperti kisah ini kezaliman telah terjadi kepada Bank Indonesia atau badan Anggaran Pemerintah Pusat di Jakarta dan tentu rakyat Indonesia karna ada perintah mendadak dari langit jam 12 malam harus mengirimkan uang sebanyak itu ke Mundusewu misalnya sedangkan dana itu sebenarnya untuk pembangunan pulau Sumatra . maasyirol Muslimin wal muslimat. Allah sangat senang mendengarkan rintihan kita, Allah sangat senang melihat linangan air mata kita. semua itu agar kita selalu memuji Nya dalam segala keadaan dan melibatkanNya dalam kehidupan kita dalam suka dan duka . ketika biji mata Rasulullah ,Fatimah Radliyallahu anha menangis disebabkan oleh kecapean urusan rumah tangga termasuk menggiling syair atau gandum maka tiba tiba Rasulullah dengan tangan yang mulia lagi diberkati membacakan bismillahirrohmanirrohim. Tidak lama kemudian bergeraklah alat penggilingan yang terbuat dari batu itu menggiling gandum tadi baru berhenti ketika gandum itu sudah dalam keadaan lembut dan tergiling. kemudian rasulullah bersabda :” Ya Fatimah biji mataku..jikalau aku suruh alat penggilingan gandum ini untuk menggiling seluruh gandum dari timur dan barat maka ia akan tunduk dan patuh menggilingkan untukmu.” “Namun Allah tidak beriradah seperti itu karna Allah hendak mengangkat beberapa derajat untukmu.” Ya Fatimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat. Ya Fatimah, perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang. Ya Fatimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat. Ya Fatimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keredhaan suami terhadap isterinya. Jikalau suamimu tidak redha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa redha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT?. maasyirol Muslimin wal Muslimat… Maka marilah hidup dalam kehidupan dan menghadapi realita kehidupan dengan lapang dada mari kita baca selalu surat alam nasyroh dengan penuh penghayatan sepuluh kali setiap habis sholat fardlu yang insya Allah fadhilahnya untuk mendapatkan jalan kemudahan untuk berbagai masalah hidup ini. itu artinya kita berusaha melibatkan Nya dalam berbagai proses dalam kehidupan kita. t Alam nasyrakh laka shadrak. Wa wadza’na anka wizrak. Alladzii anqazadzahrak. Wa rafa’naa laka dzikrak. Faa’inna ma’a al-‘usyri yusyra. Inna ma’a al-yusyri yusyra. Faa’idza faraghta faanshab. Wa iilaa rabbika faarghab “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutamu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الُمْسِلِمْينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَا فَوْزَ المُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Thursday, January 12, 2012
Khutbah tentang melibatkan Allah dalam kehidupan kita
Label:
Kumpulan Khutbah Jumat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.