Mungkin pada awal giling tebu musim 2012 inilah Hoki petani tebu tidak bisa disaingi oleh pabrik gula. Karna biarpun dua institusi ini yakni institusi pabrik gula sebagai penggiling dan paguyuban petani sebagai pemasok bahan gula ini, kelihatan akur namun sebenarnya mereka ini bersaing dalam mencari 'nafkah'. Namun caranya memang 'alus'. Seperti tidak ada hujan tiba tiba rendemen turun , atau ada hujan tiba tiba rendemen naik. Karna dari rendemen inilah cara yang paling 'aman' untuk mendongkrak keuntungan tanpa ada resiko klaim dari mitranya :petani . Barangkali tersebab inilah pergerakan rendemen ini memang sengaja dibikin misterius . Boleh jadi rendemen juga mengalami inflasi dan deflasi terkait dengan harga gula. Kalau harga gula tinggi maka rendemen bisa 'ditekan' sedikit ke bawah, begitu pula sebaliknya kalau harga rendah dan ongkos tebang tinggi maka rendemen bisa dinaikkan dengan platform subsidi. Di sini kelihatan bahwa penentuan rendemen tidaklah menggunakan matematika yang simpel namun ada banyak faktor x yang tidak kita ketahui, ataupun ada faktor x yang kita ketahui namun kita memakluminya.
Seperti di awal artikel. Tahun ini adalah keberuntungan mutlak petani tebu karna seluruh faktor faktor yang bisa memangkas 'rizki petani tebu' tidak ada. Jika kondisi ini berjalan sampai akhir giling maka dapat dipastikan pabrik gula akan 'kehilangan akal' dalam menyaingi rizki petani.
Karna itu bersyukurlah wahai petani tebu.
Nurkholis Ghufron
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.