Dinamika pemikiran Islam tidaklah statis namun bergulir seiring perputaran zaman. Begitu pula dengan kultur pemikiran di lingkungan NU. Dahulu dan kini sangatlah berbeda. Semua pergeseran itu adalah wajar dikarnakan banyak variabel variabel yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar dahulu dan kini juga berubah. Dan perubahan adalah sunnatullah, takdir,alami dan rasional. Tidak ada sesuatu yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Everything changes but the change itself.
Perubahan itu sendiri mempunyai tiga posisi. Posisi yang lebih baik, Posisi stagnan dan Posisi dekadensi nilai.
Dalam hal ini, Nu perlu dipertanyakan dimanakan posisinya sekarang dipandang dari segi nilai moral sebuah organisasi yang besar yang mengayomi berpuluh puluh juta muslim Indonesia. Tidaklah diragukan lagi militansi NU ketika sebelum kemerdekaan tiba dan juga tidaklah diragukan ketika NU mempertahankan kemerdekaan dengan pengorbanan darah dan nyawa terutama ketika terjadi persaingan di panggung politik antara NU dan PKI yang secara meyakinkan dimenangkan oleh NU yang menjadi simbol kemenangan Ummat Islam Indonesia. Namun ketika NU ...
Bersambung ( masih istirakhat...he he)
Perubahan itu sendiri mempunyai tiga posisi. Posisi yang lebih baik, Posisi stagnan dan Posisi dekadensi nilai.
Dalam hal ini, Nu perlu dipertanyakan dimanakan posisinya sekarang dipandang dari segi nilai moral sebuah organisasi yang besar yang mengayomi berpuluh puluh juta muslim Indonesia. Tidaklah diragukan lagi militansi NU ketika sebelum kemerdekaan tiba dan juga tidaklah diragukan ketika NU mempertahankan kemerdekaan dengan pengorbanan darah dan nyawa terutama ketika terjadi persaingan di panggung politik antara NU dan PKI yang secara meyakinkan dimenangkan oleh NU yang menjadi simbol kemenangan Ummat Islam Indonesia. Namun ketika NU ...
Bersambung ( masih istirakhat...he he)
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.