Berikut ini adalah pertanyaannya:
mengapa nabi muhammad mengajarkan sesuatu hanya kepada syekh tertentu? apakah benar? sedangkan nabi muhammad adalah dilarang untuk menutupi suatu kebenaran. sungguh ilmu yg di turunkan oleh ALLAH itu untuk seluruh umat manusia… ALQURAN itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia dan jin
Berikut Jawaban Ki Umar Jogya:
mengapa nabi muhammad mengajarkan sesuatu hanya kepada syekh tertentu? apakah benar? sedangkan nabi muhammad adalah dilarang untuk menutupi suatu kebenaran. sungguh ilmu yg di turunkan oleh ALLAH itu untuk seluruh umat manusia… ALQURAN itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia dan jin
Berikut Jawaban Ki Umar Jogya:
Hal tersebut tidak menunjukan bahwa Nabi menutupi sesuatu kebenaran. Terbukti bahwa beliau mengajarkannya ilmu kepada siapa saja, tapi sesuai dengan maqom (derajat spiritual si penerimanya) mengajarkan kepada para sahabatnya, para Wali, para syech dan hamba-hamba Allah lainnya. Ilmu Allah itu maha luas, apa yang kita baca dalam Al Quran dan Hadist adalah intisari. Masih banyak ilmu tersimpan dalam diri Nabi, beliau pernah bersabda yang isinya adalah “bila Nabi saw adalah kota ilmu maka Ali ra adalah gerbangnya”.
Sayyidina Ali k.w. berkata: “Wahai manusia, bertanyalah kepadaku sebelum kalian kehilangan aku. Sesungguhnya aku ini lebih mengetahui jalan-jalan langit daripada jalan-jalan bumi..” Banyak ilmu rahasia yang diajarkan Nabi saw kepada Ali ra. Oleh sebab itulah bagi kaum Sufi, sayyidina Ali dianggap sebagai imam ilmu al-hikmah dan futuwwah. Dari beliau bermunculan cabang-cabang tarekat (thoriqoh). Hampir seluruh pendiri tarekat Sufi, adalah keturunan beliau sesuai dengan catatan nasab yang resmi mereka miliki. Seperti pada tarekat Qadiriyah dengan pendirinya Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang merupakan keturunan langsung dari Ali melalui anaknya Hasan bin Ali seperti yang tercantum dalam kitab manaqib Syekh Abdul Qadir Jilani.
Sayyidina Ali k.w. berkata: “Wahai manusia, bertanyalah kepadaku sebelum kalian kehilangan aku. Sesungguhnya aku ini lebih mengetahui jalan-jalan langit daripada jalan-jalan bumi..” Banyak ilmu rahasia yang diajarkan Nabi saw kepada Ali ra. Oleh sebab itulah bagi kaum Sufi, sayyidina Ali dianggap sebagai imam ilmu al-hikmah dan futuwwah. Dari beliau bermunculan cabang-cabang tarekat (thoriqoh). Hampir seluruh pendiri tarekat Sufi, adalah keturunan beliau sesuai dengan catatan nasab yang resmi mereka miliki. Seperti pada tarekat Qadiriyah dengan pendirinya Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang merupakan keturunan langsung dari Ali melalui anaknya Hasan bin Ali seperti yang tercantum dalam kitab manaqib Syekh Abdul Qadir Jilani.
Selain ilmu yang diberikan melalui sanad seperti diatas, ada banyak kisah orang awam yang juga diberikan ilmu hikmah oleh Nabi saw melalui mimpi atas ijin Allah. Misalnya seorang hamba yang sedang terbelit kesulitan hidup lalu bermunajad kepada Allah, lalu dalam mimpinya ia ditemui oleh Rasulullah saw dan diberikan (diijazahi) amalan ilmu hikmah (doa) guna menyelesaikan masalah yang sedang menghimpit kehidupan si hamba tersebut. Hal seperti itu bukanlah suatu yang mustahil.
Nuwun
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Berilah Komentar!!
Trimakasih atas kunjungannnya.